Beberapa tahun yang lalu, saat saya melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, saya sedang menanti di ruang tunggu bandara ketika saya membaca sebuah puisi yang dimuat di sebuah majalan.
Saya percaya, bahwa secara keseluruhan puisi ini merangkum peranan kita dalam mencapai masa depan yang sukses.
SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.
Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi
Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.
Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.
Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
Bram Ibrahim Gitoooooo loooooooooh.......wkwkwkwkwkww
Berbagi Informasi dan Tips dan Trik Apa Saja Dibahas Disini. CREATED BY:bram.ibrahim@protonmail.com
Senin, 21 Juni 2010
STOP DREAMING no GOOd tetep mimpi setinggi-tingginya ya ....!!!
Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“. Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa? Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.
Rabu, 16 Juni 2010
kocak dikit buwat anak-anak kantor Kecamatan Tambun Selatan
Mobil terenak di dunia
Jo: Ko, aku mau kasih tebakan ama km..
Koko: tebakan ap?
Jo: Mobil apa yg paling enak di dunia???
Koko: Mobil Jaguar dunk......
Jo: salahhhh...
Koko: jadi apaan?
Jo: ISUZU PANTHER :
Koko: koQ gitu???
Jo: kan ISEP SUSU PANTAT MUTER-MUTER!!!
Jo: Ko, aku mau kasih tebakan ama km..
Koko: tebakan ap?
Jo: Mobil apa yg paling enak di dunia???
Koko: Mobil Jaguar dunk......
Jo: salahhhh...
Koko: jadi apaan?
Jo: ISUZU PANTHER :
Koko: koQ gitu???
Jo: kan ISEP SUSU PANTAT MUTER-MUTER!!!
Kamis, 27 Mei 2010
Touring Ke Cisolok Sukabumi.........south beach
Akhir Pekan kemarin (9 mei 2009) saya memilih untuk riding bersama rekan-rekan HTML ke Pelabuhan Ratu. Acara ini merupakan Pamungkas dari rentetan acara Safety Riding Course bagi Member baru HTML Region Bogor. Awalnya saya berencana pakai si marun V-Ixion, Tapi akhirnya saya Pilih Si Ijo Ninja 250R. Tikum (titik Kumpul) Disepakati di daerah Taman Kencana Bogor. Mengingat jumlahnya yang sudah melebihi angka 10 Rombongan dibagi menjadi 2 klotur (kelompok turing), saya berada di Klotur Terakhir
Bogor-Cikidang memang biasa menjadi tujuan Favorit untuk short trip riding, bahkan kali ini kami berencana untuk pulang-pergi dalam sehari (tek-tok) Jalur yang dipakai untuk menghindari kemacetan disekitar ciawi kami memilih Bogor-Cipaku-cigombong-cibadak-cikidang-pelabuhan ratu-cisolok. Perjalanan cukup Nyaman, Saya di tempatkan di belakang sebelum sweaper . . . . Masuk batu-tulis menuju cipaku sekitar 500 meter jalan rusak parah, sepertinya dikarenakan drainase yang jelek, air got ngalir di jalan Tapi selebihnya Mulus terus sampai Cigombong. Lepas Cigombong saya minta berhenti sebentar kepada rombongan untuk mengencangkan BraketGPS Garmin Yang agak kendor.
Jalan Raya Sukabumi setelah Cigombong relatif lancar, kemacetan hanya terjadi di Pasar, selebihnya mulus. Masuk cikidang Kami Rehat sejenak di sebuah kedai kopi di tengah perkebunan teh( atau kelapa sawit yah? ), sambil sedikit evaluasi. Disana bertemu dengan Klotur 1. Saya pikir keputusan rehat ini cukup bijak karena setelah itu track Cikidang-pelabuhan Ratu yang berjarak tempuh 40 km dipenuhi kelokan tajam dan sempit, bahkan di bumbui oleh turunan dan tanjakan terjal, kondisi jalan lumayan baik. Sampai di Pelabuhan Ratu Rombongan bablas langsung ke Cisolok sekitar 5 km sebelah barat Pelabuhan ratu. Di sanalah Tujuan Akhir Touring ini.
Di Cisolok, setelah makan siang rombongan mengikuti Evaluasi kegiatan GRC yang di ulas Oleh Bro Agil, perwakilan HTML Bogor di Team HSRT ( HTML Safety Riding Team). Dalam diskusi dibahas seluruh kejadian yang terjadi saat perjalanan pergi sebagai pembelajaran bagi member baru HTML Bogor. Disana pulalah secara resmi Kegiatan SRC-GRC HTML Kopyah Bogor Ditutup. Setelah itu acara bebas, saya sendiri memilih bermain bola di pantai bersama brader HTML lain
Bogor-Cikidang memang biasa menjadi tujuan Favorit untuk short trip riding, bahkan kali ini kami berencana untuk pulang-pergi dalam sehari (tek-tok) Jalur yang dipakai untuk menghindari kemacetan disekitar ciawi kami memilih Bogor-Cipaku-cigombong-cibadak-cikidang-pelabuhan ratu-cisolok. Perjalanan cukup Nyaman, Saya di tempatkan di belakang sebelum sweaper . . . . Masuk batu-tulis menuju cipaku sekitar 500 meter jalan rusak parah, sepertinya dikarenakan drainase yang jelek, air got ngalir di jalan Tapi selebihnya Mulus terus sampai Cigombong. Lepas Cigombong saya minta berhenti sebentar kepada rombongan untuk mengencangkan BraketGPS Garmin Yang agak kendor.
near cigombong
_______________________________________________
Di Cisolok, setelah makan siang rombongan mengikuti Evaluasi kegiatan GRC yang di ulas Oleh Bro Agil, perwakilan HTML Bogor di Team HSRT ( HTML Safety Riding Team). Dalam diskusi dibahas seluruh kejadian yang terjadi saat perjalanan pergi sebagai pembelajaran bagi member baru HTML Bogor. Disana pulalah secara resmi Kegiatan SRC-GRC HTML Kopyah Bogor Ditutup. Setelah itu acara bebas, saya sendiri memilih bermain bola di pantai bersama brader HTML lain
Perjalanan ke Sukabumi Cisolok
Cisolok-Pelabuhan Ratu
Dalam perjalanan jurnalistik di pedalaman Banten tengah-selatan, kami memilih kembali ke Jakarta melalui pantai selatan Cisolok- Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi. Dari Bayah, Kabupaten Lebak, kami mengambil jalan ke arah Cisolok. Jalan dari Bayah ke Cisolok sudah diaspal hotmix mulus.
Yang perlu diperhatikan jika Anda membawa kendaraan sendiri, ingatlah banyak kelokan tajam dengan turunan dan tanjakan yang jaraknya singkat.Kami menembus hutan di Desa Cilonggran, desa paling ujung perbatasan antara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi. Usahakan Anda sudah mahir mengemudikan kendaraan karena menyetir di jalan ini, dibutuhkan ketrampilan lebih. Baru jarak 100-200 meter, jalan langsung berkelok ke kiri atau ke kanan, menanjak atau menurun.
Begitulah seterusnya, sampai kami tiba di gapura selamat datang di Provinsi Jawa Barat. Inilah wilayah Kecamatan Cisolok di Kabupaten Sukabumi.
Kami sempat berhenti sejenak mengagumi keindahan alam saat di puncak bukit, terlihat pantai selatan Sukabumi. Waw, sungguh luar biasa.
Tak berapa lama, mulai terlihat restoran, vila, resor dan hotel di sepanjang pantai selatan Cisolok. Kami singgah di Restoran Kuda Laut Resor. Restoran resor ini dibangun sejak 10 tahun silam, milik seorang WN Belanda yang sudah lama bermukim di Indonesia. Kolam renang dibuat tak jauh dari pantai pribadi itu. Di sini, kami menikmati spaghetti dan sop ikan. Hidangan berselera internasional dengan harga hotel berbintang lima di Jakarta.
Dalam perjalanan ke arah Pelabuhan Ratu, kami mencari penginapan. Kami bermalam satu malam di Hotel dan Resor Bayu Amrta, yang letaknya di lembah dan tepi pantai. Kami memilih resor yang terasnya langsung melihat panorama dan mendengar deburan ombak pantai laut selatan. Hotel ini hotel lama, dan pernah dimiliki Bung Karno. Perawatannya tidak terlalu baik. Tapi karena lokasinya strategis, penginapan ini tetap penuh. Seperti kami, banyak tamu mencari dan membeli suasana.
Kami sempat singgah di Inna Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu. Hotel yang dibangun atas keinginan Presiden pertama Soekarno itu, sebetulnya seumur dengan Hotel Indonesia(HI) di Jakarta. HI sekarang sudah berubah menjadi hotel mewah, Grand Indonesia, yang dimiliki Grup Djarum dan Grup Wings. Tapi Inna Samudera Beach di Sukabumi menunggu waktu kolaps. Aku agak kaget ketika pegawai hotel itu mengatakan bahwa hotel bersejarah itu menunggu kebangkrutan. Sayang sekali. Sebab pada zamannya, Samudera Beach adalah hotel megah yang dimiliki Indonesia, selain HI.
Kalau benar Samudera Beach menunggu waktu kolaps, hotel itu perlu diselamatkan. Aku jadi ingat Hotel Manila di Filipina, yang memiliki suite bernama Jenderal Douglas Mc Arthur, panglima perang AS dalam Perang Dunia II. Mengapa kita hanya dapat membangun tapi tak mampu merawat, melestarikan warisan sejarah?
Perjalanan dari Bayah di Lebak menuju Cisolok dan Pelabuhan Ratu di Sukabumi ini juga menyisakan pertanyaan dalam diriku: mengapa pantai selatan Banten masih tertinggal sementara pantai selatan Jawa Barat sudah "hidup"?
Subscribe to: Post Comments (A
Dalam perjalanan jurnalistik di pedalaman Banten tengah-selatan, kami memilih kembali ke Jakarta melalui pantai selatan Cisolok- Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi. Dari Bayah, Kabupaten Lebak, kami mengambil jalan ke arah Cisolok. Jalan dari Bayah ke Cisolok sudah diaspal hotmix mulus.
Yang perlu diperhatikan jika Anda membawa kendaraan sendiri, ingatlah banyak kelokan tajam dengan turunan dan tanjakan yang jaraknya singkat.Kami menembus hutan di Desa Cilonggran, desa paling ujung perbatasan antara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi. Usahakan Anda sudah mahir mengemudikan kendaraan karena menyetir di jalan ini, dibutuhkan ketrampilan lebih. Baru jarak 100-200 meter, jalan langsung berkelok ke kiri atau ke kanan, menanjak atau menurun.
Begitulah seterusnya, sampai kami tiba di gapura selamat datang di Provinsi Jawa Barat. Inilah wilayah Kecamatan Cisolok di Kabupaten Sukabumi.
Kami sempat berhenti sejenak mengagumi keindahan alam saat di puncak bukit, terlihat pantai selatan Sukabumi. Waw, sungguh luar biasa.
Tak berapa lama, mulai terlihat restoran, vila, resor dan hotel di sepanjang pantai selatan Cisolok. Kami singgah di Restoran Kuda Laut Resor. Restoran resor ini dibangun sejak 10 tahun silam, milik seorang WN Belanda yang sudah lama bermukim di Indonesia. Kolam renang dibuat tak jauh dari pantai pribadi itu. Di sini, kami menikmati spaghetti dan sop ikan. Hidangan berselera internasional dengan harga hotel berbintang lima di Jakarta.
Dalam perjalanan ke arah Pelabuhan Ratu, kami mencari penginapan. Kami bermalam satu malam di Hotel dan Resor Bayu Amrta, yang letaknya di lembah dan tepi pantai. Kami memilih resor yang terasnya langsung melihat panorama dan mendengar deburan ombak pantai laut selatan. Hotel ini hotel lama, dan pernah dimiliki Bung Karno. Perawatannya tidak terlalu baik. Tapi karena lokasinya strategis, penginapan ini tetap penuh. Seperti kami, banyak tamu mencari dan membeli suasana.
Kami sempat singgah di Inna Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu. Hotel yang dibangun atas keinginan Presiden pertama Soekarno itu, sebetulnya seumur dengan Hotel Indonesia(HI) di Jakarta. HI sekarang sudah berubah menjadi hotel mewah, Grand Indonesia, yang dimiliki Grup Djarum dan Grup Wings. Tapi Inna Samudera Beach di Sukabumi menunggu waktu kolaps. Aku agak kaget ketika pegawai hotel itu mengatakan bahwa hotel bersejarah itu menunggu kebangkrutan. Sayang sekali. Sebab pada zamannya, Samudera Beach adalah hotel megah yang dimiliki Indonesia, selain HI.
Kalau benar Samudera Beach menunggu waktu kolaps, hotel itu perlu diselamatkan. Aku jadi ingat Hotel Manila di Filipina, yang memiliki suite bernama Jenderal Douglas Mc Arthur, panglima perang AS dalam Perang Dunia II. Mengapa kita hanya dapat membangun tapi tak mampu merawat, melestarikan warisan sejarah?
Perjalanan dari Bayah di Lebak menuju Cisolok dan Pelabuhan Ratu di Sukabumi ini juga menyisakan pertanyaan dalam diriku: mengapa pantai selatan Banten masih tertinggal sementara pantai selatan Jawa Barat sudah "hidup"?
Post a Comment
Minggu, 18 April 2010
Kelanjutan Rusuh Penggusuran Makam Mbah Priok
Makam Mbah Priok Akan Digusur, Puluhan Santri Berjaga dengan Senjata Tajam
Makam Mbah Priok di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Puluhan santri pun berjaga dengan senjata tajam.
"Ya benar suratnya instruksi gubernur untuk pemindahan makam. Sekarang kita lagi berjaga-jaga," ujar pengurus makam Mbah Priok, Habib Ali, di Koja, Kamis (4/3/2010).
Menurut Habib Ali, semenjak datangnya surat instruksi gubernur tersebut, warga dan santri siap mengorbankan nyawa agar makam Mbak Priok tidak digusur.
"Senjata tajam kita punya untuk melindungi lokasi kita, tanah kita," katanya.
Beberapa kalangan dari luar semisal FPI, FBR, sejumlah penganut Buddha dan warga Tianghoa juga siap membantu mempertahankan makam Mbah Priok.
"Kalau dipindahkan kita tidak mau dan tidak rela. Makam ini jiga punya nilai sejarah," jelasnya.
Habib Ali mencurigai ada pihak dari pelabuhan yang sudah sangat lama ingin memindahkan makam Mbah Priok dari wilayah pelabuhan.
"Ini pasti dari orang-orang pelabuhan. Sampai saat ini kita masih berjaga, belum tahu apa dilakukan penggusuran," kata dia.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang.
"Ya benar suratnya instruksi gubernur untuk pemindahan makam. Sekarang kita lagi berjaga-jaga," ujar pengurus makam Mbah Priok, Habib Ali, di Koja, Kamis (4/3/2010).
Menurut Habib Ali, semenjak datangnya surat instruksi gubernur tersebut, warga dan santri siap mengorbankan nyawa agar makam Mbak Priok tidak digusur.
"Senjata tajam kita punya untuk melindungi lokasi kita, tanah kita," katanya.
Beberapa kalangan dari luar semisal FPI, FBR, sejumlah penganut Buddha dan warga Tianghoa juga siap membantu mempertahankan makam Mbah Priok.
"Kalau dipindahkan kita tidak mau dan tidak rela. Makam ini jiga punya nilai sejarah," jelasnya.
Habib Ali mencurigai ada pihak dari pelabuhan yang sudah sangat lama ingin memindahkan makam Mbah Priok dari wilayah pelabuhan.
"Ini pasti dari orang-orang pelabuhan. Sampai saat ini kita masih berjaga, belum tahu apa dilakukan penggusuran," kata dia.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang.
Jumat, 02 April 2010
Berikut Aliran Dana Rp28 Miliar Milik Gayus
Malu2in Korps Pegawai Negeri nih bocah
Aliran dana sebesar Rp28 miliar yang diduga hasil penggelapan dana pajak oleh Gayus Tambunan, satu persatu mulai terbongkar. Polisi mengaku sudah mengetahui aliran dana tersebut hingga level ketiga. Kemana saja alirannya?
Seperti diungkapkan penasehat Kapolri, Kastorius Sinaga di Mabes Polri, Jakarta, dana tersebut menyebar ke sejumlah orang, di antaranyan Andi Kosasih, sejumlah perusahaan, dan kerabat Gayus.
Berikut aliran dana tersebut, seperti diungkap Katorius kepada wartawan, Kamis (1/4/2010):
“Level pertama induknya Rp28 miliar. Level kedua dipecah kepada lima pemecahan yakni Rp10 miliar di rekening Gayus. Oleh Gayus ditarik tunai 4 kali sebesar Rp6,2 miliar ke rekning isterinya, ke SA yang ditansfer ke tiga perusahaan yaitu PT PKP, PT ATS, dan PT ETS,” paparnya.
“Disamping mengalir ke tiga perusahaan dari rekening SA, Gayus juga menstransfer ke rekening Andi Kosasih sebesar Rp1,9 miliar. Dan turunannya ke isterinya Kosasih sendiri sebesar Rp1,2 miliar. lalu sesorang berinisial Y,” paparnya.
Sayangnya, Kastorius enggan membeberkan siapa orang yang memiliki inisial Y itu. “Ini sedang kita selidiki apa hubungannya dengan AK, GHT, dan apa hubungannya dengan yang lain-lain,” tegasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)