Jumat, 03 September 2010

TELKOM Segera Menambah Kecepatan Speedy

Jakarta, 27 Juli 2010 – PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) menjadikan wilayah layanan Jakarta Selatan dan Surabaya Selatan sebagai pilot project peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan internet kecepatan tinggi Speedy. Sebagai pilot project, sejak 1 Juli 2010, pelanggan di kawasan tersebut akan dapat menikmati akses internet lebih cepat lagi.

Vice President Public and Marketing Communication TELKOM, Eddy Kurnia mengatakan, sesuai dengan masukan dari pelanggan agar kecepatan Speedy ditambah terus dan sebagai apresiasi kepada pelanggan loyal Speedy, TELKOM akan meningkatkan kecepatan dari 384 Kbps menjadi 512 Kbps untuk paket Socialia, dan dari 512 Kbps menjadi 1 Mbps untuk paket Load. Adapun tarif berlangganan tetap dengan tarif lama.
 
”Saat ini memang baru Jakarta Selatan dan Surabaya selatan yang mendapat kesempatan menikmati extra speed. Pelanggan cukup menghubungi 147 untuk mendapatkan program ini” ujar Eddy Kurnia. ”Namun, setelah pilot project ini kami anggap berhasil, daerah lain pun berkesempatan memperoleh kecepatan akses yang sama secara bertahap. 
 
Dalam masa pilot project ini, pelanggan kami persilakan untuk melakukan speedtest di www.telkomspeedy.com untuk mengukur kecepatan speedy yang diperoleh secara instant dan live” tambahnya. 
Selain meningkatkan kecepatan, TELKOM juga akan meluncurkan paket-paket baru Speedy yang diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan terhadap akses internet cepat. Menurut Eddy Kurnia, TELKOM terus menyempurnakan layanan Speedy, sehingga dengan paket-paket baru tersebut, pelanggan akan merasakan suatu pengalaman baru berinternet yang belum pernah dialami sebelumnya.

Eddy Kurnia menjelaskan bahwa TELKOM selalu menyempurnakan layanannya, di antaranya dengan meningkatkan kecepatan akses Speedy. Menurutnya, di era internet seperti saat ini masyarakat semakin membutuhkan akses internet yang tidak hanya handal tetapi juga cepat.

Saat ini menurutnya pelanggan Speedy di seluruh Indonesia telah mencapai 1,4 juta pelanggan. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, TELKOM akan terus meningkatkan penetrasi Speedy ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini layanan Speedy sudah bisa menjangkau 378 kota di Indonesia.

Ditambahkan Eddy Kurnia, saat ini TELKOM sedang melakukan finalisasi pembangunan bac bone serat optik, baik yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia maupun yang menghubungkan Indonesia dengan benua Amerika. Jika proyek ini rampung, diharapkan layanan data, internet dan teknologi informasi TELKOM akan semakin handal dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.

Senin, 23 Agustus 2010

iseng bwt nih

iseng dikit......ah...ga papa kan......

 
sucker .....................@@@

Jumat, 20 Agustus 2010

Heboh !!! Video kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan !!! Pelaku Menggunakan senjata Gan !!

" Sipil dengan bebas Menenteng Senjata Laras panjang di tempat umum tanpa haruas takut ditangkap karena UU darurat "

INDONESIA OPEN SOURCE AWARD

Indonesia Open Source Award (IOSA) 2010 merupakan suatu ajang pemberian penghargaan kepada instansi-instansi pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, yang telah memulai pelaksanaan proses migrasi dan implementasi open source software di instansinya masing-masing.

Penghargaan ini diberikan melalui serangkaian penilaian dan pengamatan di berbagai instansi pemerintah mengenai sejauh mana tingkat pemanfaatan dan pengimplementasian open source software dalam aktivitas organisasi mereka. Penyelenggaraan IOSA 2010 ini merupakan suatu kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), serta Komunitas-komunitas Open Source. Berdasar keterangan tertulis yang diterima detikINET, Kamis (29/7/2010) berikut adalah daftar pemenang IOSA (Indonesia Open Source Award) 2010: A. Kategori Kementerian/Non Kementerian
  • Juara I : KEMENTERIAN PERTAHANAN, dengan keunggulan antara lain berhasil mengoptimalisasi anggaran dalam penggunaan Open Source Software.
  • Juara II : SEKRETARIAT NEGARA, dengan keunggulan antara lain pengembangan aplikasi khusus untuk sekretariat negara
  • Juara III : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, dengan keunggulan antara lain memiliki kebijakan yang jelas, komitmen kuat, strategi dan implementasi yang baik.
Pemenang Khusus :
  • KEMENTERIAN KEHUTANAN, dengan keunggulan pengembangan alikasi khusus GIS.
  • KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, dengan keunggulan sukses migrasi ke Open Source Software di pusat dan infrastruktur jaringan.
  • KEMENTERIAN SOSIAL, dengan keunggulan pengembangan aplikasi khusus tunanetra.
B. Kategori : Kabupaten/Kota
  • Juara I : KABUPATEN JEMBRANA-BALI, dengan keunggulan antara lain inovatif dalam integrasi dan pemanfaatan Open Source Software, serta menerapkan penegakan HaKI.
  • Juara II : KABUPATEN SRAGEN-JAWA TENGAH, dengan keunggulan antara lain memiliki aplikasi Open Source Software sudah diuji dan didaftarkan sebagai produk HaKI.
  • Juara III : KABUPATEN ACEH TENGAH-NAD, dengan keunggulan antara lain optimalisasi anggaran dan SDM untuk migrasi ke Open Source Software.
Pemenang Khusus :
  • Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan keunggulan sukses implementasi Open Source Software dalam pelayanan masyarakat bidang kesehatan.
  • Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan keunggulan sukses implementasi Open Source Software di bidang pengolahan data elektronik.
  • Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan keunggulan sukses dalam strategi dan perencanaan.
  • Kabupaten Klungkung, Bali, dengan keunggulan sukses implementasi di bidang pendidikan.
  • Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan keunggulan sukses dalam membangun kerjasama dengan komunitas
  • Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dengan keunggulan sukses dalam pengembangan kemitraan.
  • Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan keunggulan sukses dalam membangun komitmen.
C. Kategori SLTA 1. MA Alhikmah 02, Brebes   (Juara 1)
Memiliki dukungan pada komunitas yang baik, walau memiliki anggaran terbatas, tetapi disiasati dengan perencanaan yang matang dan baik.
2. SMK PGRI 3 Malang (Juara 2)
Memiliki prosentase siswa yang menggunakan Open Source Software sangat tinggi. Dengan konsistensi pelaksanaan kebijakan, serta memiliki dukungan komunitas yang sangat baik.


3. SMA IT Nurul Fikri (Juara 3)
Memiliki kebijakan implementasi dan migrasi yang baik dan didukung dengan anggaran untuk melakukan proses implementasi dan migrasi yang cukup besar.

4. SMA Muhammadiyah Waleri (Special Mention)
Didukung anggaran yang cukup besar untuk proses migrasi, sehingga dapat menerapkan rencana kerja yang cukup solid. 5. SMKN 2 Pekan Baru (Special Mention)
Memiliki rencana kerja yan baik, walau saat ini presentase pengguna masih rendah tetapi dengan perencanaan yang baik, memiliki masa depan yang baik.  

Senin, 19 Juli 2010

Aquarius man.....

Tradisional
Aquarian Traits Aquarian Traits
Friendly and humanitarian Ramah dan kemanusiaan
Honest and loyal Jujur dan setia
Original and inventive Asli dan inventif
Independent and intellectual Independen dan intelektual
On the dark side.... Di sisi gelap ....

Intractable and contrary Keras dan sebaliknya
Perverse and unpredictable Aneh dan tak terduga
Unemotional and detached Tanpa emosi, dan terlepas

Senin, 28 Juni 2010

VISI MISI


Visi Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 33 Tahun 2001, dengan memperhatikan Visi Pembangunan Nasional dan Visi Provinsi Jawa Barat, Visi Kabupaten Bekasi adalah:
“Manusia Unggul yang Agamis berbasis Agribisnis dan Industri berkelanjutan.”
Visi Kabupaten Bekasi tersebut terdiri atas 7 (tujuh) misi yaitu :
1.      Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter dan bener;
2.      Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat;
3.      Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis dan agamis;
4.      Memberdayakan usaha kecil, menengah dan besar yang berbasis pada ekonomi kerakyatan;
5.      Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban;
6.      Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara terpadu;
7.      Mengharmoniskan tata ruang yang berbasis kepedulian terhadap lingkungan.
Visi tersebut mengakomodasikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Masyarakat Kabupaten Bekasi sebagai subyek utama, disertai dengan dimensi yang komprehensif (spiritual, emosional, fisik, intelektual) dan tujuan pembangunan yang jelas.
2. Keseimbangan struktural, antara sektor primer dan sekunder, kekuatan ekonomi pada daya saing, pemerataan ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
3. Agribisnis, industri kecil dan industri besar secara sinergis menjadi sektor basis, artinya kedua sektor menjadi penggerak utama (primer mover) pembangunan ekonomi.
4. Berkelanjutan sebagai arah perubahan atau arah pembangunan yang akan dituju, arah tersebut meliputi :
a. Kelestarian ekosistem untuk menunjang kehidupan yang sehat berupa kebutuhan udara bersih, air bersih dan bebas dari bahan beracun berbahaya. Dengan demikian kegiatan industri dan agribisnis harus mengurangi dan mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkannya;
b. Pembangunan yang berkeadilan antarkelompok masyarakat, antarwaktu (generasi sekarang dan yang akan datang) dan antarwilayah (wilayah kota dan desa);
c. Pemberdayaan masyarakat (empowering), terutama kelompok masyarakat marjinal dan kelompok masyarakat miskin (poorest of the poor), yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan wanita;
d.    Memberdayakan lembaga masyarakat sehingga mampu berpartisipasi dalam pembangunan.
 Visi Bupati Bekasi
Proses perencanaan dan implementasi arah kebijakan dan strategi program harus sejalan dengan visi Bupati Bekasi yaitu:
Terwujudnya masyarakat sejahtera melalui pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, Agribisnis dan Industri berkelanjutan serta ramah lingkungan”dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Visi Bupati tersebut sudah sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Bekasi yang memperhatikan masukan/aspirasi semua elemen masyarakat.
Terdapat lima kata kunci dalam visi kabupaten Bekasi di atas, yakni :
1.      Masyarakat sejahtera
2.      Pembangunan SDM
3.      Pengembangan agribisnis
4.      Industri berkelanjutan
5.      Ramah lingkungan
Visi tersebut merupakan harapan, cita-cita, tujuan dan gambaran kondisi yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan, yakni terwujudnya masyarakat kabupaten Bekasi yang cerdas (spiritual, emosional, intelektual), sehat dan berdaya secara ekonomi berlandaskan nilai-nilai relijius (spiritual) dan budaya yang positif di tengah lingkungan masyarakat yang demokratis dan dalam wilayah yang tertib, rapi, dan bersih.
Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas adalah SDM yang memiliki keunggulan di bidang-bidang yang dibutuhkan untuk membangun kabupaten Bekasi, mempunyai etos kerja tinggi dan moralitas yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. SDM masyarakat diarahkan agar memiliki kemampuan mengelola terutama agribisnis dan industri di berbagai sektornya. Sedangkan SDM birokrasi diarahkan pada kemampuan mengelola pemerintahan secara profesional.
Selanjutnya Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas meliputi juga SDM yang agamis, yaitu SDM yang memiliki landasan pemahaman nilai-nilai agama yang kuat, serta dapat mengimplementasikan dalam aktivitas kehidupannya, baik di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan tempat kerjanya. Agamis dimaksudkan sebagai upaya pembentukan karakter dan jatidiri pemerintah dan masyarakat kabupaten Bekasi yang baik, jujur, dan taat beragama, sebagai prinsip reformasi dan perubahan paradigma pembangunan.
Pembangunan agribisnis menjadi salah satu sektor unggulan karena sektor ini telah menjadi kegiatan ekonomi rakyat, selain memang potensi kabupaten Bekasi di bidang pertanian cukup besar. Pembangunan dan pengembangan agribisnis akan diarahkan untuk menciptakan berbagai keunggulan dalam berbagai aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, sehingga akhirnya kabupaten Bekasi memiliki keunggulan kompetitif.
Industri berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah industri yang selalu mengintegrasikan berbagai kebijakan lokal, nasional, maupun internasional dan juga memperhatikan aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan berbagai aspek pendukung yang lainnya, dibingkai oleh Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi sebagai acuannya.
Good Governance yang dimaksud adalah penyelenggaraan (tata kelola) sistem pemerintahan yang baik, berlandaskan pada peraturan yang berlaku dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, Good Governance adalah normalisasi penyelenggaraan sistem pemerintahan sehingga seluruh aparat pemerintah daerah menunaikan tugas dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. Good Governance dilakukan terhadap setiap aspek kegiatan pemerintahan mulai dari perencanaan, proses, hingga kegiatan evaluasi.
Misi
Untuk mewujudkan Visi Bupati Bekasi lima tahun ke depan, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dalam aspek pengetahuan dan teknologi (Iptek), dan Iman dan Takwa (Imtak).
Secara umum, keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh kualitas pendidikan, kesehatan, dan spiritualitas. Keunggulan pendidikan tercermin dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai, sedangkan keunggulan spiritual tercermin dari keimanan dan ketaqwaan, termasuk emosional. Meningkatkan kualitas SDM, berarti juga meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pembinaan pemuda dan olah raga, serta meningkatkan kesejahteraan perempuan dan keluarga.
2.  Mewujudkan  institusi   pemeritahan   daerah   yang   profesional,  berwibawa,  amanah,  transparan dan akuntabel.
Pengertian institusi pemerintahan daerah yang profesional mengarah pada bagaimana menerapkan the right man on the right place. Hal ini didukung oleh sistim organisasi yang efektif dengan sasaran yang terukur. Institusi pemerintahan yang berwibawa mengarah pada bagaimana hukum dan perundang-undangan dijadikan sebagai landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Amanah berarti penyelenggaraan pemerintahan dengan penuh tanggung jawab. Transparan berarti penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis dan terbuka. Sedangkan akuntabel terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai hukum yang berlaku.
3.   Mewujudkan masyarakat yang demokratis, produktif, dan partisipatif dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang memahami diri dan lingkungannya, termasuk memiliki tingkat empati yang tinggi sehingga mampu memahami orang lain, saling menghargai, dan saling menghormati. Produktif dan partisipatif merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam membangun Kabupaten Bekasi. Masyarakat yang demokratis, produktif, dan partisipatif diwujudkan melalui misi ini dengan menjadikan nilai-nilai moral sebagai filter.
4. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat positif masyarakat guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Nilai-nilai budaya dan adat istiadat merupakan sesuatu yang berharga bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang paling melekat di masyarakat adalah nilai-nilai kepahlawanan, terutama yang telah ditanamkan oleh pejuang kemerdekaan putra Bekasi asli, yaitu K.H. Noer Ali (sekarang nama jalan di Kalimalang Kota Bekasi). Maka wajar saja apabila Bekasi pernah mempunyai motto sebagai kota patriot. Nilai-nilai heroisme tersebut perlu digali kembali sehingga tertanam di dalam jiwa setiap warga Kabupaten Bekasi dan menjadi bagian dari landasan emosional dalam menyelenggarakan pembangunan berkelanjutan.
5.   Meningkatkan kualitas petani serta kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
Kualitas dan kuantitas pertanian sangat dipengaruhi oleh kualitas petani. Sementara untuk meningkatkan kualitas petani pemerintah daerah perlu memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung seperti pembinaan keterampilan dan teknologi pertanian. Peningkatan kualitas petani ini sangat penting dalam rangka pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam untuk revitalisasi agrobisnis.
6. Mewujudkan iklim investasi dan berusaha yang kondusif berlandaskan nilai-nilai keadilan bagi masyarakat.
Iklim investasi dan berusaha yang kondusif berarti adanya kemudahan dalam melakukan investasi dan usaha, baik investor besar maupun kecil, domestik maupun mancanegara, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai keadilan bagi masyarakat. Hal ini misalnya dapat dilakukan melalui kebijakan publik yang terkait dengan perizinan.
7. Menciptakan industri berwawasan lingkungan yang mampu mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
Industri berwawasan lingkungan yang dimaksud adalah sebagaimana yang terdapat pada visi Bupati/Wakil Bupati. Sebagai daerah yang memiliki banyak industri, dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bekasi perlu menyertakan aspek lingkungan sebagai dampak dari industri itu sendiri, mulai dari perencanaan sampai pemanfatannya. Namun demikian, industri yang ada selain harus berwawasan lingkungan, juga mampu mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
8.   Mengembangkan sistem infrastruktur yang handal, terpadu dan efisien.
Faktor pendukung utama dari pembangunan adalah tersedianya sistem infrastruktur yang handal, terpadu dan efisien. Infrastruktur yang handal artinya tepat guna dan berdaya guna. Terpadu mengarah pada pengertian terintegrasi dengan faktor pendukung lainnya, dan efisien artinya sesuai kebutuhan.
Meningkatkan peran sektor jasa dan perdagangan untuk menunjang agribisnis dan industri. Upaya-upaya seperti peningkatan kualitas dan aksesibilitas jasa dan perdagangan, meningkatkan kegiatan ecotourism, agrowisata dan wisata industri, dapat menunjang agribisnis dan industri. Artinya, pemerintah Kabupaten Bekasi tidak hanya memikirkan pengembangan agrobisnis itu sendiri, tetapi juga menjangkau aspek pasar melalui peningkatan aksesibilitas jasa dan perdagangan. Hal ini semakin terasa penting mengingat wilayah Kabupaten Bekasi yang cukup