Makam Mbah Priok di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Puluhan santri pun berjaga dengan senjata tajam.
"Ya benar suratnya instruksi gubernur untuk pemindahan makam. Sekarang kita lagi berjaga-jaga," ujar pengurus makam Mbah Priok, Habib Ali, di Koja, Kamis (4/3/2010).
Menurut Habib Ali, semenjak datangnya surat instruksi gubernur tersebut, warga dan santri siap mengorbankan nyawa agar makam Mbak Priok tidak digusur.
"Senjata tajam kita punya untuk melindungi lokasi kita, tanah kita," katanya.
Beberapa kalangan dari luar semisal FPI, FBR, sejumlah penganut Buddha dan warga Tianghoa juga siap membantu mempertahankan makam Mbah Priok.
"Kalau dipindahkan kita tidak mau dan tidak rela. Makam ini jiga punya nilai sejarah," jelasnya.
Habib Ali mencurigai ada pihak dari pelabuhan yang sudah sangat lama ingin memindahkan makam Mbah Priok dari wilayah pelabuhan.
"Ini pasti dari orang-orang pelabuhan. Sampai saat ini kita masih berjaga, belum tahu apa dilakukan penggusuran," kata dia.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang.
"Ya benar suratnya instruksi gubernur untuk pemindahan makam. Sekarang kita lagi berjaga-jaga," ujar pengurus makam Mbah Priok, Habib Ali, di Koja, Kamis (4/3/2010).
Menurut Habib Ali, semenjak datangnya surat instruksi gubernur tersebut, warga dan santri siap mengorbankan nyawa agar makam Mbak Priok tidak digusur.
"Senjata tajam kita punya untuk melindungi lokasi kita, tanah kita," katanya.
Beberapa kalangan dari luar semisal FPI, FBR, sejumlah penganut Buddha dan warga Tianghoa juga siap membantu mempertahankan makam Mbah Priok.
"Kalau dipindahkan kita tidak mau dan tidak rela. Makam ini jiga punya nilai sejarah," jelasnya.
Habib Ali mencurigai ada pihak dari pelabuhan yang sudah sangat lama ingin memindahkan makam Mbah Priok dari wilayah pelabuhan.
"Ini pasti dari orang-orang pelabuhan. Sampai saat ini kita masih berjaga, belum tahu apa dilakukan penggusuran," kata dia.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang.