Senin, 22 Desember 2014

Asal Mula Kabupaten Bekasi

 Kabupaten Bekasi


 Sejarah Kabupaten Bekasi


    
Dalam catatan sejarah, nama "Bekasi" memiliki arti dan nilai sejarah yang khas. Menurut Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno - Asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal  dari kata Chandrabhaga. Chandra berarti "bulan" (dalam bahasa Jawa Kuno, sama  dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti "bagian". Jadi, secara etimologis kata  Chandrabhaga  berarti  bagian dari bulan.
Kata Chandrabhaga berubah menjadi  Bhagasasi  yang pengucapannya  sering disingkat  menjadi  Bhagasi. Kata Bhagasi ini dalam pelafalan bahasa Belanda seringkali ditulis  "Bacassie" kemudian berubah menjadi  Bekasi  hingga kini. Bekasi dikenal sebagai "Bumi Patriot", yakni sebuah daerah yang dijaga oleh para pembela tanah air. Mereka berjuang disini sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan negeri tercinta dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Ballada kepahlawanan tersebut tertulis dengan jelas dalam setiap bait guratan puisi heroik Pujangga Besar Chairil Anwar yang berjudul "Krawang - Bekasi". Kini, Kabupaten Bekasi di usianya yang ke-57 tahun, banyak perubahan yang telah terjadi dari masa ke masa.
            Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan dibentuknya "Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi, M. Hasibuan, KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang menentang keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali Negara Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di Alun-alun Bekasi yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada tanggal 17 Pebruari 1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang berbunyi :
 (1) Penyerahan  kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia,
 (2) Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia,
 (3) Tidak mengakui lagi adanya  pemerintahan di daerah Bekasi, selain Pemerintahan Republik Indonesia,
 (4) Menuntut kepada Pemerintah agar nama
Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Upaya para pemimpin Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak terus dilakukan. Diantaranya mendekati  para pemimpin Masjumi, tokoh militer Mayor Lukas Kustaryo dan Moh. Moefreini Mukmin) di Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali antara bulan Pebruari sampai dengan bulan Juni 1950 hingga akhirnya setelah dibicarakan dengan DPR RIS, dan Mohammad Hatta menyetujuim penggantian nama  "Kabupaten Jatinegara"  menjadi  "Kabupaten Bekasi  ". Persetujuan pembentukan Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda Bekasi semula dipusatkan di Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta) dipindahkan ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi yang terletak diBekasi Kaum JI. Jr. H. Juanda.

Geografis.


Secara geografis Kabupaten Bekasi berada diantara :
     - Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa
     - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Bogor
     - Sebelah Barat : berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota   
       Bekasi
     - Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Karawang   
       Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah 1.484,37 Km


Gb. Peta wilayah Kabupaten Bekasi

·         Jumlah penduduk
            hingga tahun 2007 sebanyak 2,7 juta jiwa, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi             
            sebesar 6465 jiwa/Km.
·         Visi dan Misi 
 a. Visi 

         Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No: 33 Tahun 2001 dengan memperhatikan Visi Pembangunan Nasional  dan Visi Provinsi Jawa Barat, Visi Kabupaten Bekasi adalah : “Manusia Unggul yang Agamis berbasis Agribisbis dan Industri Berkelanjutan”  
    
b. Misi      
    1. Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter, dan bener 
    2. Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah, 
        DPRD, dan Masyarakat.
   3. Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis,  
       dan agamis
  4. Memberdayakan usaha kecil, menengah, dan besar yang    
      berbasis pada ekonomi kerakyatan
   5. Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban 6. 
       Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara 
  7. Mengharmonisasikan tata ruang yang berbasis kepedulian  
      terhadap lingkungan.

Pemerintahan




Perekonomian


Perekonomian Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri JababekaEJIPDelta SiliconMM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
Gb. Kawasan Industri di wilayah kabupaten Bekasi

Jenis Industri unggulan yang ada di Kabupaten Bekasi:
1. Jenis elektronika lokasi kawasan industri
2. Jenis tekstil/ pakaian jadi lokasi kawasan industi
3. Jenis komponen kendaraan lokasi kawasan industri
4. Jenis boneka lokasi kawasan industri
5. Jenis kamasan lokasi Kecamatan Setu
6. Jenis bordir lokasi Kecamatan Tambun Selatan
7. Jenis tas kulit ular lokasi Kecamatan Cabangbungin

Pertambangan

1.     Minyak bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Muaragembong.
2.     Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi terdapat di Jatirarangon.

Infrastruktur Kabupaten Bekasi

Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian sebagai berikut:

a. Fasilitas pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan, dan sentra perdagangan,
b. Transportasi terpadu (akses jalan dan angkutan umum, kereta api, sarana angkutan air serta pelabuhan),
c. Perumahan dan ruko,
d. Fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan untuk mencetak SDM berkualitas,
dan beberapa prasarana lain baik yang masih dalam tahap pembangunan maupun sudah beroperasi.
·  Pusat Perbelanjaan Di Kabupaten Bekasi
Salah satu pusat grosir di kabupaten Bekasi adalah Sentral Grosi Cikarang (SGC). merupakan pusat perdagangan pertama & terbesar di kawasan Cikarang, hadir dengan konsep pasar grosir modern. Didukung oleh lokasi yang sangat strategis dengan pangsa pasar yang menjanjikan, SGC memiliki prospek bisnis yang sangat cerah di masa mendatang.


Gb. Salah satu pusat perbelanjaan di kabupaten Bekasi
               
Tidak hanya pusat grosir yang terdapat di kabupaten Bekasi, ada juga pusat perbelanjaan sayur mayur yakni pasar Induk Cibitung. Dan sekarang Sudah dibuka ” Pasar Induk Ikan Cibitung ” Lokasi Strategis , Bersih, Tertib & Aman. Di Kawasan Terpadu Pasar Induk CIbitung Buah & Sayur.
“Pemindahan Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Ikan-Jakarta”.
- Timbangan Pasti pas
- Jenis Ikan lengkap
- Bebas Banjir
- Bongkar Muat praktis
- Keamanan 24 jam
- Kwalitas Ikan terjamin

Gb. Suasana pasar induk cibitung

      
Transfortasi 
 
Ada beberapa sarana transfortasi di Kabupaten Bekasi diantaranya:
1. Stasiun yang terdapat di wilayah kabupaten  
    Bekasi diantaranya stasiun Tambun, stasiun 
    Cikarang, dan stasiun Lemahabang.


Gb. Stasiun lemahabang

2.      Terminal di wilayah kabupaten Bekasi hanya ada satu yaitu terletak di cikarang, terminal ini bernama Terminal Cikarang. Yang mempunyai beberapa jurusan ke kota-kota besar di jawa, dan disini pusat transfortasi umum kabupaten Bekasi.

             Gb. Kantor Terminal Cikarang

Perumahan

Salah satu perumahan yang terdapat di wilayah kabupaten Bekasi adalah Kompleks Perumahn Lippo Cikarang. Kompleks Perumahan Lippo Cikarang merupakan salah satu kawasan perumahan yang ada di Cikarang. Merupakan milik Perusahaan Pengembang Property Lippo Land yang juga pemilik perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Adapun Keuntungan tinggal di Lipo Cikarang yaitu :
1. Berada di Jantung Kota Cikarang
2. Berada di Pusat 
Bisnis Kota Cikarang
3. Dekat dengan Hotel, Water Boom, Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, Restoran, Caf, Spa, 

Apartemen dan                                       Mal Lippo Cikarang
4. Insfrastruktur Jalan Underground System
5. Berada dekat dengan View Danau
6. Dilengkapi dengan WIFI AREA
7. Dekat dengan Pintu Tol Km. 31 Cikarang Barat 

 dan Dekat dengan Pintu Tol Km. 34,7 Jakarta  
 Cikampek (Segera di buka Desember 2009).
8. Memiliki Jalan yang Lebar dan Luas Serta 

 Dilengkapi dengan Keamanan 24 Jam
9. Banyak Penghijauan dan Dilengkapi dengan  

 Water Wall
10. Memiliki Lingkungan yang Bersih dan  

  Suasana Alam yang Asri

Tempat rekreasi

Tempat rekreasi yang terkenal di wilayah kabupaten Bekasi adalah Waterboom Lippo Cikarang, Water Boom Lippo Cikarang, didisain khusus sebagai Taman Rekreasi Air Kelas Dunia dengan konsep nuansa alam Bali yang eksotik. Berbagai macam aktivitas dan atraksi Air yang menarik, unik, dan mengasyikkan dan penuh petualangan bagi anak-anak, remaja sampai dewasa dapat Anda rasakan!!



Gb. Waterboom Lippo Cikarang

Rumah Sakit

 Pemerintah kabupaten Bekasi mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2009. RSUD Kab. Bekasi melayani masyarakat Kabupaten Bekasi dengan pelayanan askes, dan jamsostek. Dan bagi rakyat yang tidak mampu dapat dibantu dalam pembiyayaan rumah sakit, RSUD Kab. Bekasi terletak di dekat pasar Induk Cibitung. RSUD Kab. Bekasi memiliki ahli dokter, dari dokter umum, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit, dsb.
Gb. RSUD Kab. Bekasi

Pendidikan

Pendidikan sangat penting untuk dikembangkan, agar menghasilkan SDM yang berkualitas. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengajak rakyat yang kurang mampu untuk bersekolah, dan juga mengajak anak putus sekolah untuk sekolah kembali.
Di wilayah kabupaten Bekasi, seidaknya terdapat 11 kriteria sekolah, yakni TK, SD Swasta, SD Negeri, SLTP Swasta, SLTP Negeri, Madrasah Tsanawiyah, SLTA Swasta, SLTA Negeri, MA, dan SLB. Dari kesebelas kriteria sekolah tersebut, dapat dituliskan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi. Yakni:
1. Taman kanak-kanak berjumlah 241
2. Sekolah Dasar Negeri berjumlah 700
3. Sekolah Dasar Swasta berjumlah 65
4. Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 156
5. SLTP Negeri berjumlah 54
6. SLTP Swasta berjumlah 124
7. Madrasah Tsanawiyah berjumlah 114
8. SLTA Negeri berjumlah 20
9. SLTA Swasta berjumlah 60
10. Madrasah Aliyah berjumlah 34
11. SLB berjumlah 2
    Salah satu sekolah yang terkenal di wilayah Cikarang Barat yakni SMP Negeri 1 Cikarang Barat, yang berlokasi di Jl. Imam bonjol II Cikarang Barat.

Gb. Gerbang utama SMPN 1 Cikarang Barat

Peninggalan


Gedoeng Juang

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi.
Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910. 
Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan, garis demarkasi yang memisahkan daerah Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan Belanda terletak didaerah Sasak Jarang, sekarang menjadi perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur dengan Kecamatan Tambun dan merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.
Akibat serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta Timur. Sebaliknya, para pejuang Indonesia menjadikan gedung tinggi ini sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.

Gb. Gedoeng Juang Tambun
Di gedung yang mempunyai makna monumental ini, perudingan dan pertukaran tawanan perang terjadi. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri dilakukan di dekat Kali Bekasi yang kini tidak jauh dari rumah pegadaian Bekasi. Banyak tentara Jepang meninggal dibantai dan dibuang di Kali Bekasi, membuat setiap tahun tentara Jepang selalu melakukan tabur bunga di kali yang membentang kota Bekasi ini.
Dalam pertukaran tawanan, pejuang-pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Juang. Gedung yang tidak jauh dari Pasar Tambun Bekasi ini, juga pernah dijadikan sebagai Pusat Komando Perjuangan RI pada masa perjuangan fisik. Gedung ini selalu menjadi sasaran tembak pesawat udara dan meriam Belanda. Banyak keanehan pada gedung ini. Ketika meriam Belanda dijatuhkan di atas bangunan tersebut, ternyata meriam itu tidak meledak dan hanya merusak sebagian kecil bangunan.
Akhir 1947, ketika Belanda menghianati perundingan Linggarjati tanggal 21 Juli, Belanda mengadakan aksi pertama (dikenal sebagai Agresi Militer Belanda Pertama). Mengingat gedung ini merupakan markas basis pertahanan, maka tidak mengherankan bila di sekitar gedung ini sering terjadi pertempuran dan pembantaian yang bertubi-tubi. Bahkan gedung ini pernah di duduki Belanda/NICA hingga tahun 1949. Namun, gedung yang sangat mempunyai nilai sejarah dan merupakan kebanggaan mayarakat Bekasi ini, kembali berhasil direbut oleh pejuang Bekasi pada awal 1950.

Budaya


Tari Topeng Bekasi
Salah satu teater rakyat yang penyajiannya total dan intim adalah Topeng Bekasi. Total artinya melibatkan beberapa unsur seni seperti seni musik, tari, vokal, sastra, dan seni peran. Intim artinya terjalinnya hubungan yang akrab antara penonton dan pemain ketika pertunjukkan berlangsung.
Tokoh yang berjasa mengembangkan topeng bekasi adalah Kacrit dan Seli. Kedua tokoh ini besar andilnya dalam mempopulerkan seni topeng Bekasi.
Bentuk Pertunjukkan topeng Bekasi susunannya sebagai berikut:
  1. Pemukulan gong sebanyak naktu hari
  2. tatalu
  3. Ijab Kabul
  4. Penyajian tari-tarian
  5. Penyajian lawakan
  6. Penyajian lakon cerita
Pertunjukkan Topeng Bekasi diawali dengan menabuh goong sebanyak naktu (nilai hurup Sunda untuk menghitung hari baik dan buruk). Misalnya bila pertunjukan dilakukan senin goong ditabuh empat kali. Selasa tiga kali, rabu 7 kali, kamis 8 kali, saptu 9 kali, dan minggu 5 kali.
Selanjutnya penyajian tatalu yang diawali dengan bunyi rebab pada lagu oray-orayan. Ijab kabul dilakukan pada pertunjukkan topeng dalam acara hajatan keluarga, tapi jika pertunjukkan dilaksanakan dalam acara hiburan biasanya diisi dengan sambutan-sambutan dari penyelenggara.
Gb. Tari Topeng Bekasi
Kemudian ditampilkan tari-tarian, tarian pertama ditampilkan tari topeng tunggal. Tari topeng tunggal menampilkan tiga karakter. Setiap karakter digambarkan dengan menggunakan topeng yang berbeda yaitu topeng subadra, kedok satria ladak dan kedok rahwana. Tarian ini dibawakan oleh penari wanita. Berikutnya penampilan lipet gandes dengan bodor. Selanjutnya disajikan pula beberapa tarian seperti enjot-enjotan, kang aji dan tarian oncom lele.
Selesai penyajian tari ditampilkan lakonan dengan cerita yang bertemakan kehidupan sehari-hari dalam keluaraga seperti ngaruju, ngalinter, bodo pinter, ngabongkak dll. Acara ini bisa disebut ngajantuk.


Kriteria Daerah Rawan Bencana Sosial di Kabupaten Bekasi


·         . Sosial Politik.     
        Kesadaran politik dikalangan  masyarakat di Kabupaten Bekasi termasuk di Kecamatan Tambun Utara sudah ada. Selama berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) relatif tidak pernah menimbulkan konflik, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi rakyat berlangsung aman. Namun tidak demikian dalam proses pemilihan kepala desa, khususnya di Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan, pelaksanaan pemilihan kepala desa seringkali menimbulkan kerusuhan antar pendukung. Hal tersebut terkait dengan adanya semacam “bela kampung” oleh warga masyarakat terhadap calon kepala desa yang didukungnya. 
·         Sosial Ekonomi 
        Secara sosial ekonomi, masyarakat di Kabupaten Bekasi khususnya di Kecamatan Tambun Utara terdiri atas masyarakat kaya (25 %), menengah (25 %), dan masyarakat yang miskin (50 %). Masyarakat miskin di Kecamatan Tambun utara sebagaimana di tempat-tempat lainnya  tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hubungan sosial dari ketiga lapisan ekonomi diantara masyarakat tersebut kurang berjalan mulus, yakni masyarakat yang kaya kurang dapat merangkul masyarakat di bawahnya dalam aktivitas ekonomi, sehingga yang kuat atau kaya dengan yang lemah atau miskin tampak menonjol.  
·         Urbanisasi dan Industri
        Kabupaten Bekasi merupakan daerah urbanisasi dengan  intensitas tinggi, yang ditandai dengan tingginya penduduk pendatang (temporer) yang memenuhi ruang wilayah Bekasi. Begitu pula pertumbuhan industri yang pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan pabrik berskala nasional, menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri.
·         Keragaman Keyakinan.
        Dari berbagai pandangan para tokoh yang hadir pada saat dilaksanakan diskusi kelompok terfokus, terungkap bahwa di beberapa kecamatan Kabupaten Bekasi terdapat beberapa hal berkaitan dengan keragaman keyakinan, yaitu : 
        a. Adanya kelompok Ahli Sunnah Waljamaah (di Desa Sriamur) yang berasal dari  luar dan memiliki perbedaan keyakinan dengan mayoritas umat Islam di Kabupaten Bekasi.  
        b. Adanya rumah yang dijadikan  tempat peribadatan oleh warga pendatang di tengah-tengah pemukiman warga yang berbeda keyakinan agama.
        c. Terdapat sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum Komunikasi Sunda Nusantara, yang ingin mendirikan negara sendiri.
    5. Kekuatan personil penegak hukum, khususnya petugas Kepolisian yang belum memadai, khususnya di Kecamatan Tambun Utara. Dengan jumlah personil 123 orang di Polsek Tambun Utara yang meliputi wilayah kerja di Kecamatan Tambun Utara dan Tambun Selatan, dengan jumlah penduduk di dua kecamatan tersebut sekitar 70.000 jiwa, masih jauh dari ideal guna mengantisipasi jika terjadi kerusuhan di masyarakat. Rasio normal personil Polsek adalah 1 : 500. 
·         . Issu yang mendasari terjadinya konflik/bencana sosial di Kabupaten Bekasi. 
     1. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa sering terjadi benturan antar pendukung, sehingga menimbulkan ketegangan dan rawan konflik. 
     2. Pendirian bangunan tempat peribadatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga menimbulkan potensi konflik.
     3. Pengangguran yang cukup tinggi di wilayah dimana terdapat perusahaan/pabrik yang cukup besar, karena warga masyarakat sekitar pabrik hanya sebagian kecil yakni sekitar 3 % yang diterima bekerja di pabrik tersebut.
     4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang Indonesia sebagai negara kesatuan yang berdaulat, sehingga menimbulkan faham ingin mendirikan negara di atas negara. 
     5. Banyak pendatang yang masuk ke wilayah Bekasi dengan membawa faham atau aliran dalam Islam yang tidak sesuai  dengan mayoritas umat Islam pribumi di Bekasi.
     6. Banjir tahunan ; terdapat 7 titik rawan banjir dipinggiran sungai Bekasi, sehingga mengakibatkan konflik antar penduduk berkaitan dengan tanggul saluran air. 
     7. Perjudian, penyalahgunaan minuman keras dan narkoba, pencurian, dan premanisme merupakan masalah sosial  yang cukup menonjol terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi.

Jenis konflik yang terjadi di Kabupaten Bekasi.


     1. Bentrokan antar pendukung dalam pemilihan kepala desa, khususnya desa-desa diwilayah Kecamatan Tambun Utara dan  Kecamatan Babelan, namun sifatnya insidental dan tidak meluas menjadi konflik sosial yang berkepanjangan.  
     2. Konflik vertikal antara sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum Komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
     3. Akibat adanya rumah tempat tinggal yang dijadikan tempat kegiatan peribadatan oleh agama tertentu yang berbeda dengan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk setempat, masyarakat pribumi  merasa terganggu dengan acara-acara peribadatan, sehingga menimbulkan issu akan ada pengerahan masa.  
     4. Konflik latent terkait dengan pendirian bangunan tempat peribadatan yangdipandang oleh masyarakat kurang tepat, sehingga potensi konflik bernuansa agama cukup tinggi. 
     5. Perselisihan antar  warga yang tinggal disekitar bantaran sungai, yang berfokus pada masalah tanggul saluran air. 
     6. Konflik latent terkait dengan pengangguran yang tinggi di tengah-tengah daerah industri/pabrik, sangat potensial menimbulkan konflik.  
Dampak yang ditimbulkan akibat konflik sosial di Kabupaten Bekasi.



   1. Dalam pemilihan kepala desa terjadi keresahan di kalangan warga masyarakat bahwa konflik atau bentrokan antar  pendukung calon kepala desa dapat menimbulkan ketegangan sosial antar warga masyarakat.  
     2. Beberapa warga masyarakat ada yang terbujuk untuk mengikuti faham forum komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
     3. Keresahan warga masyarakat pribumi sehubungan dengan adanya rumah tempat tinggal yang dijadikan sebagai tempat  acara peribadatan oleh para pendatang, serta bangunan tempat peribadatan yang  dinilai kurang tepat. Hal tersebut menimbulkan ketegangan sosial antar umat beragama.    
     4. Ketegangan sosial antar sesama warga masyarakat ketika terjadi banjir tahunan terkait dengan masalah tanggul saluran air.
     5. Kecemburuan sosial di kalangan masyarakat (penganggur) terhadap pimpinan perusahaan/pabrik yang lebih banyak  mempekerjakan pegawai pabrik yang berasal dari luar daerah.
     6. Keresahan di kalangan warga masyarakat akibat tindak kekerasan dari perilaku premanisme, pencurian, perjudian dan penyalahgunaan minuman keras.
  
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi dan mencegah konflik sosial  di Kabupaten Bekasi.


    1. Guna mengantisipasi bentrokan atau konflik antar pendukung dalam pemilihan kepala desa di masa-masa mendatang, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi dan instansi terkait melakukan berbagai upaya baik berupa penyuluhan kepada masyarakat maupun pembinaan lainnya agar warga masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing. Demikian pula pihak pemerintahan masing-masing desa bersama-sama dengan tokoh masyarakat melakukan upaya menjaga kedamaian agar daerahnya lebih kondusif khususnya dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa, antara lain melalui Forum Silaturahmi, yang diadakan 2 kali dalam sebulan.  
    2. Pihak Polres Kabupaten Bekasi telah melakukan tindakan represif terhadap kelompok atau pengikut Forum Komunikasi Sunda Nusantara, berupa pemanggilan sekaligus dilakukan upaya penyadaran. 

Gb. Polres Kabupaten Bekasi

 3. Terkait dengan adanya faham atau aliran keagamaan serta 
     tempat-tempat peribadatan yang dipandang telah menimbulkan 
     keresahan masyarakat, pihak Polres selalu menurunkan tim 
     untuk  melakukan invenstigasi guna mengetahui potensi 
     konflik,  sekaligus melakukan upaya pembinaan kerukunan  
     antar umat beragama. 
4. Pihak BPM Kabupaten Bekasi secara terus menerus melakukan 
    berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi bencana  
    yang terjadi, baik melalui penyuluhan maupun pertemuan- 
     pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.
 5. Berbagai kegiatan masyarakat yang bercirikan adanya 
     nilai-nilai 
    kearifan lokal terus dijaga dan ditingkatkan 
    keberlangsungannya,  seperti pengajian rutin yang dilakukan  
   majelis taklim di masing-masing masjid, memelihara sikap  
    kegotong- royongan warga masyarakat yang masih ada, serta  
    mempertahankan kesenian khas Bekasi yaitu Tari Topeng, dan 
   qasidahan.    
6. Terkait dengan maraknya pencurian,  serta masalah sosial seperti 
    perjudian, penyalahgunaan Narkoba, dan premanisme, pihak 
    Polres Kabupaten Bekasi selalu pro-aktif untuk melakukan 
    tindakan penertiban

Rabu, 26 November 2014

KEC. TAMBUN SELATAN MEWAKILI KABUPATEN BEKASI UNTUK AJANG LOMBA PHBS TK PROVINSI JAWA BARAT

 


KABUPATEN BEKASI MENGANDALKAN KECAMATAN TAMBUN SELATAN UNTUK IKUT DALAM KOMPETISI TINGKAT NASIONAL DAN GUBERNUR SECARA KHUSUS MEMINTA KEPADA KAB. BEKASI UNTUK IKUT DALAM AJANG TINGKAT NASIONAL DENGAN KECAMATAN TAMBUN SELATAN YANG MENJADI UJUNG TOMBAK



Sabtu, 27 September 2014

Daftar Harga Processor Intel Core i5 dan i7 LGA 1150

Para Pengunjung Blog saya yang setia saya ingin bantu kawan bloger yang
Usaha Online Via Bloger
ane cuma pengusaha spare part komputer keci2an...bantu ane maju gan....
Link : Daftar Harga Processor Intel Core i5 dan i7 LGA 1150


Minggu, 27 Juli 2014

Inilah Kronologi Lengkap Kasus HKBP Filadelfia Versi Warga Jejalen Jaya (Berita Lama)

 Bangunan Gereja yang disegel oleh Pihak Pemkab.Bekasi

Bekasi (SI ONLINE) - Penolakan pendirian gereja terjadi kembali. Rencana pendirian HKBP Filadelfia di Kampung Jejalen Jaya, Tambun, Bekasi ditolak warga masyarakat. Warga menolak karena pendirian gereja itu tidak memenuhi syarat. Tanda tangan kesediaan warga ternyata hasil penipuan. Di wilayah itupun jemaat HKBP hanya ada 3 kepala keluarga.

Meski warga menolak, jemaat HKBP keras kepala. Seperti Kasus GKI Yasmin, Bogor, mereka tiap pekan juga selalu menggelar kebaktian di pinggir jalan. Dalam proses yang panjang itu, terjadi banyak keculasan yang dilakukan pihak gereja. bahkan, hingga salah satu oknum mereka menodongkan pistol kepada salah seorang warga muslim putra tokoh ulama setempat.


Bagaimana kronologi pendirian HKBP Filadelfia yang telah berlangsung sejak 2005 lalu itu?. Berikut kutipan selengkapnya:

26 DESEMBER 2005
Sebanyak 312 warga Desa Jejalen Jaya membuat pernyataan/ultimatum penolakan atas rencana didirikannya gereja di Kp.Jalen Desa Jejalen Jaya sehubungan dengan adanya pemberitaan dalam masyarakat setempat

2 APRIL 2006
Uluan ni Huria atau pimpinan jemaat Gereja HKBP Filadelfia Resort Duren Jaya Distrik XIX Jakarta – 2   ELMUN RUMAHORBO,S.Th  yang bertempat tinggal di Villa Bekasi Indah 2 Blok C 5  No.35  membuat pernyataan di atas materai yang berisi tidak akan mengadakan kegiatan keagamaan di lingkungan perumahan Villa Bekasi Indah 2 pada umumnya, khususnya di lingkungan Blok C

3 JULI 2006
Telah terbit Akte Jual Beli tanah ukuran  1.088 m2 di Kp.Jalen RT  01/09  No.769/sk/2006 PPATS/Camat Kec.Tambun Utara, Drs.Sukanta.

1 – 31 SEPTEMBER 2007
Proses pengisian surat pernyataan persetujuan warga atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia  (ada 2 warga yang menulis pernyataan sebelum tanggal ini, yakni pertanggal 11 Maret 2007 atas nama ‘R’ dan pertanggal 10 Agustus 2007  atas nama ‘J’)

25 SEPTEMBER 2007
Kepala Desa Jejalen Jaya mengesahkan dan menandatangani 117 daftar anggota jemaat Gereja HKBP Filadelfia yang bertempat tinggal di Desa Jejalen Jaya Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi (Setelah tim FKUI mengecek di lapangan, ternyata ada yang Katolik dan sekte berbeda, di antaranya jemaat Gereja Bethel Indonesia/GBI  dan banyak yang tidak hadir di kebaktian, bahkan keluar dari Desa Jejalen Jaya)

25 SEPTEMBER 2007
Kepala Desa Satria Jaya Kec. Tambun Utara TIDAK mengesahkan dan menandatangani 60 daftar anggota jemaat Gereja HKBP Filadelfia yang bertempat tinggal di wilayahnya

25 SEPTEMBER 2007
Kepala Desa Sumber Jaya Kec. Tambun Selatan TIDAK mengesahkan dan menandatangani   66 daftar anggota jemaat Gereja HKBP Filadelfia yang bertempat tinggal di wilayahnya

25 SEPTEMBER 2007
Kepala Desa Mangun jaya Kec. Tambun Selatan TIDAK mengesahkan dan menandatangani   20  daftar anggota jemaat Gereja HKBP Filadelfia yang bertempat tinggal di wilayahnya

26 SEPTEMBER 2007
Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah a.n. Kepala Kantor Pertanahan Kab.Bekasi Drs.MARKUS MADO MASAN menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.1491/Jejalen Jaya atas nama ELMUN RUMAHORBO,S.Th

1 – 10 OKTOBER 2007
Proses lanjutan pengisian surat pernyataan persetujuan warga atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia

10 OKTOBER 2007
 ELMUN RUMAHORBO,S.Th dan SHINTA ULI NAPITUPULU membuat surat pernyataan/pengakuan bahwa tanah seluas 1.088 m2 dengan SHM nomor 1491/Jejalen Jaya yang terletak di RT 01/09  Dusun III Desa Jejalen Jaya Kec.Tambun Utara Kab. Bekasi atas nama Elmun Rumahorbo, S.Th adalah benar sebagai tanah milik Gereja HKBP Filadelfia Resort Duren Jaya Distrik XIX Jakarta-2 

10 OKTOBER 2007
Kepala Desa Jejalen Jaya mengesahkan dan menandatangani 259 daftar warga masyarakat Desa Jejalen Jaya  termasuk aparat RT-RW

OKTOBER 2007 (tanpa tanggal)
Panitia Pembangunan Gereja HKBP Filadelfia mengajukan surat nomor:  01/SPI/H6/R5/DXIX/X/2007 perihal Permohonan Izin Pendirian Gereja HKBP Filadelfia kepada Kepala Desa Jejalen Jaya

11 OKTOBER 2007
Ada 2 warga yang menulis pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia pada tanggal ini,yakni atas nama ‘W’ dan  ‘A’

11 OKTOBER 2007
Kepala Desa Jejalen Jaya memberikan surat izin/persetujuan pembangunan Gereja HKBP Filadelfia di RT 01/09 Dusun III kepada Panitia Pembangunan dengan nomor surat 451.2/09/X/2007 ( tanpa berpikir panjang, tidak meminta saran atau musyawarah kepada BPD dan tokoh masyarakat setempat, serta tidak ada usaha konfirmasi dan pengecekan data di lapangan )

14 OKTOBER 2007
Ada 4 warga yang menulis pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia pada tanggal ini,yakni atas nama  ‘S’, ‘R’ dan  ‘T’, serta ‘R’ (bukan warga Jalen)

Bahkan ada  1 warga yang menulis pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP filadelfia di tanggal 30 Oktober 2007. Selain itu ada warga atas nama  ‘HH’ selaku tokoh masyarakat/ulama Desa Jejalen Jaya yang menulis pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia yang tidak member tanggal termasuk aparat RT-RW plus warga atas nama  ‘S’ atau ‘ME’ (bukan warga Jejalen Jaya)

29 OKTOBER 2007 
HKBP Filadelfia Resort Duren Jaya Distrik XIX Jakarta-2 mengajukan Permohonan Rekomendasi Izin Pendirian Gereja HKBP Filadelfia nomor : 03/SPI/H6/R5/DXIX/2007 kepada Camat Tambun Utara

31 0KTOBER 2007
FBR Gardu 071 Tambun Utara mengajukan surat pernyataan penolakan atas rencana pembangunan Gereja HKBP Filadelfia kepada Kepala Desa Jejalen Jaya

13 DESEMBER 2007
 Sebanyak 587 jamaah majlis taklim se-Desa Jejalen Jaya termasuk jamaah Masjid AlMadinatul Munawwaroh Perumahan Bekasi Elok 1 RW 10 mengajukan surat pernyataan penolakan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia kepada Camat Tambun Utara

14 DESEMBER 2007
Camat Tambun Utara mengadakan musyawarah berkenaan dengan adanya surat dari HKBP Filadelfia Resort Duren Jaya Distrik XIX Jakarta-2 perihal permohonan rekomendasi izin pendirian Gereja HKBP Filadelfia di Kp.Jalen RT 01/09 Dusun III Desa Jejalen Jaya. Musyawarah diadakan di  Aula Kec.Tambun Utara yang menghasilkan notulen sebagai berikut:

- Warga Desa Jejalen Jaya yang telah menandatangani pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia agar dicek ulang atas kebenaran tandatangan tersebut.
- Ada beberapa warga Desa Jejalen Jaya tidak tahu maksud dan tujuan tandatangannya.
- Ketua dan anggota BPD tidak dilibatkan dalam rencana itu.

Dan perlu dibentuk Tim Pengecekan Data atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia.

14 JANUARI 2008
Camat Tambun Utara mengeluarkan SK nomor : 452.2/Kep,11-1/2008 tentang Pembentukan Tim Pendataan/Pengecekan Data atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia yang melaksanakan tugas ke wilayah Desa Jejalen Jaya dan sekitarnya. Pelaksana Harian Tim yang dimaksud dipimpin oleh Kepala KUA Kec.Tambun Utara dan Kasi Ekmasy Kec.Tambun Utara

16 FEBRUARI 2008
159 Jamaah Masjid An-Nur Perumahan Bekasi Elok 2 RW 11 Desa Jejalen Jaya mengajukan surat pernyataan penolakan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia kepada Camat Tambun Utara dan diikuti oleh 62 jamaah Masjid Jami Raudhatul Jannah Perumahan Taman Kintamani RW 08 Desa Jejalen Jaya

18 FEBRUARI 2008
Camat Tambun Utara mengadakan musyawarah lanjutan tentang Pembahasan Permohonan Izin pendirian Gereja HKBP Filadelfia di Aula Desa Jejalen Jaya yang menghasilkan notulen sebagai berikut :

Warga yang menyatakan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia TIDAK menghadiri undangan Camat Tambun Utara

Ada sebagian warga TIDAK tahu bahwa tandatangan tersebut untuk keperluan rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia

Tokoh pemuda dan warga yang hadir menyatakan tidak setuju atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia.

23 FEBRUARI 2008
Forum Komunikasi Umat Islam (FKUI) Jejalen Jaya yang dideklarasikan pada Jum’at 22 Februari 2008 di Masjid Jami Attaqwa Kp.Jalen atas nama Umat Islam se-Desa Jejalen Jaya menyampaikan surat pernyataan penolakan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia kepada Kepala Desa Jejalen Jaya

5 MARET 2008
Camat Tambun Utara mengadakan musyawarah lanjutan tentang pembahasan permohonan izin pendirian Gereja HKBP Filadelfia di Aula Desa Jejalen Jaya. Musyawarah menghasilkan keputusan Penolakan pendirian Gereja HKBP Filadelfia di RT 01/09 Dusun III Desa Jejalen Jaya. Pada musyawarah tersebut pihak pemohon TIDAK hadir, walaupun sudah diundang

6 MARET 2008
Camat Tambun Utara menyampaikan surat Laporan ke Bupati Bekasi tentang Permohonan Rekomendasi Izin Pendirian Gereja HKBP Filadelfia

2 APRIL 2008
Panitia Pembangunan Gereja HKBP Filadelfia mengajukan surat Permohonan Rekomendasi  pembangunan gereja ke Departemen Agama Kantor Kab.Bekasi

2 APRIL 2008
Panitia Pembangunan Gereja HKBP Filadelfia mengajukan surat Permohonan Rekomendasi pembangunan gereja ke FKUB Kab.Bekasi

6 JULI 2009
FKUI menyampaikan surat permohonan konfirmasi kepada Kepala Desa Jejalen Jaya, Camat Tambun Utara, Kapolsek Tambun, dan Danramil 02 Tambun atas adanya kegiatan pengurugan dan perataan lahan di lokasi rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia

11 JULI 2009
FKUI menyampaikan surat meminta penjelasan kepada pimpinan HKBP Filadelfia tentang kegiatan pemagaran dan pengurugan lahan di lokasi rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia. Tembusan surat disampaikan kepada Kepala Desa Jejalen Jaya dan Camat Tambun Utara

22 JULI 2009
Camat Tambun Utara menyampaikan surat mohon penjelasan kepada pimpinan HKBP Filadelfia Ress.Duren Jaya Distrik XIX Jakarta-2 tentang adanya kegiatan pemerataan tanah dan adanya pembatas lokasi

18 AGUSTUS 2009
Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi menyampaikan surat kepada Panitia Pembangunan Gereja HKBP Filadelfia perihal permohonan rekomendasi yang berisi: “Demi terciptanya suasana kehidupan beragama yang kondusif, Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi BELUM dapat memberikan rekomendasi pembangunan gereja tersebut. Untuk itu kami sarankan agar saudara terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama dan pemerintah setempat”.

14 DESEMBER 2009
FKUI menyampaikan surat mohon penghentian kepada Camat Tambun Utara tentang adanya kegiatan penurunan material bangunan dan penggalian pondasi di lokasi rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia di Kp. Jalen RT 01/09 Dusun III Desa Jejalen Jaya.



17 DESEMBER 2009
Camat Tambun Utara menyampaikan surat HIMBAUAN kepada Panitia Pembangunan Gereja HKBP Filadelfia untuk dapat menginformasikan kepada masyarakat Desa Jejalen Jaya mengenai keberadaan bangunan yang sedang berjalan pembangunannya.

21 DESEMBER 2009
FKUI menyampaikan surat keberatan kepada Kepala Desa Jejalen Jaya atas kegiatan pembangunan di lokasi rencana Gereja HKBP Filadelfia
........to be continued....