Kabupaten Bekasi
Sejarah Kabupaten Bekasi
Dalam
catatan sejarah, nama "Bekasi" memiliki arti dan nilai sejarah yang
khas. Menurut Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa
Kuno - Asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal dari kata
Chandrabhaga. Chandra berarti "bulan" (dalam bahasa Jawa Kuno, sama
dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti "bagian". Jadi, secara etimologis
kata Chandrabhaga berarti bagian dari bulan.
Kata
Chandrabhaga berubah menjadi Bhagasasi yang pengucapannya sering
disingkat menjadi Bhagasi. Kata Bhagasi ini dalam pelafalan bahasa
Belanda seringkali ditulis "Bacassie" kemudian berubah menjadi Bekasi
hingga kini. Bekasi dikenal sebagai "Bumi Patriot", yakni sebuah daerah
yang dijaga oleh para pembela tanah air. Mereka berjuang disini sampai
titik darah penghabisan untuk mempertahankan negeri tercinta dan merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah. Ballada kepahlawanan tersebut
tertulis dengan jelas dalam setiap bait guratan puisi heroik Pujangga
Besar Chairil Anwar yang berjudul "Krawang - Bekasi". Kini, Kabupaten
Bekasi di usianya yang ke-57 tahun, banyak perubahan yang telah terjadi
dari masa ke masa.
Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan
dibentuknya "Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi,
M. Hasibuan, KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang
menentang keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali
Negara Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di Alun-alun
Bekasi yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada
tanggal 17 Pebruari 1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang
berbunyi :
(1) Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia,
(2) Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia,
(3) Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain Pemerintahan Republik Indonesia,
(4) Menuntut kepada Pemerintah agar nama
Kabupaten
Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Upaya para pemimpin
Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai
pihak terus dilakukan. Diantaranya mendekati para pemimpin Masjumi,
tokoh militer Mayor Lukas Kustaryo dan Moh. Moefreini Mukmin) di
Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali antara bulan Pebruari sampai
dengan bulan Juni 1950 hingga akhirnya setelah dibicarakan dengan DPR
RIS, dan Mohammad Hatta menyetujuim penggantian nama "Kabupaten
Jatinegara" menjadi "Kabupaten Bekasi ". Persetujuan pembentukan
Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang No.
14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan
tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya
pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda Bekasi semula dipusatkan di
Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta) dipindahkan
ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi yang terletak diBekasi
Kaum JI. Jr. H. Juanda.
Geografis.
Secara geografis Kabupaten Bekasi berada diantara :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Bogor
- Sebelah Barat : berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota
Bekasi
Bekasi
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah 1.484,37 Km
Gb. Peta wilayah Kabupaten Bekasi
· Jumlah penduduk
hingga tahun 2007 sebanyak 2,7 juta jiwa, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi
sebesar 6465 jiwa/Km.
· Visi dan Misi
a. Visi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No: 33 Tahun 2001 dengan
memperhatikan Visi Pembangunan Nasional dan Visi Provinsi Jawa Barat,
Visi Kabupaten Bekasi adalah : “Manusia Unggul yang Agamis berbasis
Agribisbis dan Industri Berkelanjutan”
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter, dan bener
2. Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah,
DPRD, dan Masyarakat.
DPRD, dan Masyarakat.
3. Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis,
dan agamis
dan agamis
4. Memberdayakan usaha kecil, menengah, dan besar yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan
berbasis pada ekonomi kerakyatan
5. Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban 6.
Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara
Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara
7. Mengharmonisasikan tata ruang yang berbasis kepedulian
terhadap lingkungan.
terhadap lingkungan.
Pemerintahan
Perekonomian
Perekonomian
Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan
perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi,
diantaranya kawasan industri Jababeka, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
Gb. Kawasan Industri di wilayah kabupaten Bekasi
Jenis Industri unggulan yang ada di Kabupaten Bekasi:
1. Jenis elektronika lokasi kawasan industri
2. Jenis tekstil/ pakaian jadi lokasi kawasan industi
3. Jenis komponen kendaraan lokasi kawasan industri
4. Jenis boneka lokasi kawasan industri
5. Jenis kamasan lokasi Kecamatan Setu
6. Jenis bordir lokasi Kecamatan Tambun Selatan
7. Jenis tas kulit ular lokasi Kecamatan Cabangbungin
Pertambangan
1. Minyak
bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di
Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Muaragembong.
2. Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi terdapat di Jatirarangon.
Infrastruktur Kabupaten Bekasi
Infrastruktur Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian sebagai berikut:
a. Fasilitas pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan, dan sentra perdagangan,
b. Transportasi terpadu (akses jalan dan angkutan umum, kereta api, sarana angkutan air serta pelabuhan),
c. Perumahan dan ruko,
d. Fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan untuk mencetak SDM berkualitas,
dan beberapa prasarana lain baik yang masih dalam tahap pembangunan maupun sudah beroperasi.
· Pusat Perbelanjaan Di Kabupaten Bekasi
Salah satu pusat grosir di kabupaten Bekasi adalah Sentral Grosi Cikarang (SGC). merupakan pusat perdagangan pertama & terbesar di kawasan Cikarang, hadir dengan konsep pasar grosir modern. Didukung oleh lokasi yang sangat strategis dengan pangsa pasar yang menjanjikan, SGC memiliki prospek bisnis yang sangat cerah di masa mendatang.
Salah satu pusat grosir di kabupaten Bekasi adalah Sentral Grosi Cikarang (SGC). merupakan pusat perdagangan pertama & terbesar di kawasan Cikarang, hadir dengan konsep pasar grosir modern. Didukung oleh lokasi yang sangat strategis dengan pangsa pasar yang menjanjikan, SGC memiliki prospek bisnis yang sangat cerah di masa mendatang.
Gb. Salah satu pusat perbelanjaan di kabupaten Bekasi
Tidak
hanya pusat grosir yang terdapat di kabupaten Bekasi, ada juga pusat
perbelanjaan sayur mayur yakni pasar Induk Cibitung. Dan sekarang Sudah dibuka ” Pasar Induk Ikan Cibitung ” Lokasi Strategis , Bersih, Tertib & Aman. Di Kawasan Terpadu Pasar Induk CIbitung Buah & Sayur.
“Pemindahan Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Ikan-Jakarta”.
- Timbangan Pasti pas
- Jenis Ikan lengkap
- Bebas Banjir
- Bongkar Muat praktis
- Keamanan 24 jam
- Kwalitas Ikan terjamin
“Pemindahan Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Ikan-Jakarta”.
- Timbangan Pasti pas
- Jenis Ikan lengkap
- Bebas Banjir
- Bongkar Muat praktis
- Keamanan 24 jam
- Kwalitas Ikan terjamin
Gb. Suasana pasar induk cibitung
Transfortasi
Ada beberapa sarana transfortasi di Kabupaten Bekasi diantaranya:
1. Stasiun yang terdapat di wilayah kabupaten
Bekasi diantaranya stasiun Tambun, stasiun
Cikarang, dan stasiun Lemahabang.
Bekasi diantaranya stasiun Tambun, stasiun
Cikarang, dan stasiun Lemahabang.
Gb. Stasiun lemahabang
2. Terminal
di wilayah kabupaten Bekasi hanya ada satu yaitu terletak di cikarang,
terminal ini bernama Terminal Cikarang. Yang mempunyai beberapa jurusan
ke kota-kota besar di jawa, dan disini pusat transfortasi umum kabupaten
Bekasi.
Gb. Kantor Terminal Cikarang
Perumahan
Salah satu perumahan yang terdapat di wilayah kabupaten Bekasi adalah Kompleks Perumahn Lippo Cikarang. Kompleks Perumahan Lippo Cikarang merupakan
salah satu kawasan perumahan yang ada di Cikarang. Merupakan milik
Perusahaan Pengembang Property Lippo Land yang juga pemilik perumahan
Lippo Karawaci Tangerang. Adapun Keuntungan tinggal di Lipo Cikarang yaitu :
1. Berada di Jantung Kota Cikarang
2. Berada di Pusat Bisnis Kota Cikarang
3. Dekat dengan Hotel, Water Boom, Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, Restoran, Caf, Spa,
Apartemen dan Mal Lippo Cikarang
4. Insfrastruktur Jalan Underground System
5. Berada dekat dengan View Danau
6. Dilengkapi dengan WIFI AREA
7. Dekat dengan Pintu Tol Km. 31 Cikarang Barat
dan Dekat dengan Pintu Tol Km. 34,7 Jakarta
Cikampek (Segera di buka Desember 2009).
8. Memiliki Jalan yang Lebar dan Luas Serta
Dilengkapi dengan Keamanan 24 Jam
9. Banyak Penghijauan dan Dilengkapi dengan
Water Wall
10. Memiliki Lingkungan yang Bersih dan
Suasana Alam yang Asri
1. Berada di Jantung Kota Cikarang
2. Berada di Pusat Bisnis Kota Cikarang
3. Dekat dengan Hotel, Water Boom, Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, Restoran, Caf, Spa,
Apartemen dan Mal Lippo Cikarang
4. Insfrastruktur Jalan Underground System
5. Berada dekat dengan View Danau
6. Dilengkapi dengan WIFI AREA
7. Dekat dengan Pintu Tol Km. 31 Cikarang Barat
dan Dekat dengan Pintu Tol Km. 34,7 Jakarta
Cikampek (Segera di buka Desember 2009).
8. Memiliki Jalan yang Lebar dan Luas Serta
Dilengkapi dengan Keamanan 24 Jam
9. Banyak Penghijauan dan Dilengkapi dengan
Water Wall
10. Memiliki Lingkungan yang Bersih dan
Suasana Alam yang Asri
Tempat rekreasi
Tempat rekreasi yang terkenal di wilayah kabupaten Bekasi adalah Waterboom Lippo Cikarang, Water Boom Lippo Cikarang, didisain khusus sebagai Taman Rekreasi Air Kelas Dunia dengan konsep nuansa alam Bali yang eksotik. Berbagai macam aktivitas dan atraksi Air yang menarik, unik, dan mengasyikkan dan penuh petualangan bagi anak-anak, remaja sampai dewasa dapat Anda rasakan!!
Gb. Waterboom Lippo Cikarang
Rumah Sakit
Pemerintah kabupaten Bekasi mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2009. RSUD Kab. Bekasi melayani masyarakat Kabupaten Bekasi dengan pelayanan askes, dan jamsostek. Dan bagi rakyat yang tidak mampu dapat dibantu dalam pembiyayaan rumah sakit, RSUD Kab. Bekasi terletak di dekat pasar Induk Cibitung. RSUD Kab. Bekasi memiliki ahli dokter, dari dokter umum, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit, dsb.
Pemerintah kabupaten Bekasi mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2009. RSUD Kab. Bekasi melayani masyarakat Kabupaten Bekasi dengan pelayanan askes, dan jamsostek. Dan bagi rakyat yang tidak mampu dapat dibantu dalam pembiyayaan rumah sakit, RSUD Kab. Bekasi terletak di dekat pasar Induk Cibitung. RSUD Kab. Bekasi memiliki ahli dokter, dari dokter umum, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit, dsb.
Gb. RSUD Kab. Bekasi
Pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk dikembangkan, agar menghasilkan SDM yang berkualitas. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengajak rakyat yang kurang mampu untuk bersekolah, dan juga mengajak anak putus sekolah untuk sekolah kembali.
Di
wilayah kabupaten Bekasi, seidaknya terdapat 11 kriteria sekolah, yakni
TK, SD Swasta, SD Negeri, SLTP Swasta, SLTP Negeri, Madrasah
Tsanawiyah, SLTA Swasta, SLTA Negeri, MA, dan SLB. Dari kesebelas
kriteria sekolah tersebut, dapat dituliskan jumlah sekolah yang ada di
Kabupaten Bekasi. Yakni:
1. Taman kanak-kanak berjumlah 241
2. Sekolah Dasar Negeri berjumlah 700
3. Sekolah Dasar Swasta berjumlah 65
4. Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 156
5. SLTP Negeri berjumlah 54
6. SLTP Swasta berjumlah 124
7. Madrasah Tsanawiyah berjumlah 114
8. SLTA Negeri berjumlah 20
9. SLTA Swasta berjumlah 60
10. Madrasah Aliyah berjumlah 34
11. SLB berjumlah 2
Salah
satu sekolah yang terkenal di wilayah Cikarang Barat yakni SMP Negeri 1
Cikarang Barat, yang berlokasi di Jl. Imam bonjol II Cikarang Barat.
Gb. Gerbang utama SMPN 1 Cikarang Barat
Peninggalan
Gedoeng Juang
Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi.
Yang
menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa
kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan
Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun.
Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan
berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada
tahun 1910.
Gedung
tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi
saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu
daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik
Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan,
garis demarkasi yang memisahkan daerah Republik Indonesia dengan daerah
kekuasaan Belanda terletak didaerah Sasak Jarang, sekarang menjadi
perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur dengan Kecamatan Tambun dan
merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.
Akibat
serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering
ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta
Timur. Sebaliknya, para pejuang Indonesia menjadikan gedung tinggi ini
sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.
Gb. Gedoeng Juang Tambun
Di
gedung yang mempunyai makna monumental ini, perudingan dan pertukaran
tawanan perang terjadi. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri
dilakukan di dekat Kali Bekasi yang kini tidak jauh dari rumah pegadaian
Bekasi. Banyak tentara Jepang meninggal dibantai dan dibuang di Kali
Bekasi, membuat setiap tahun tentara Jepang selalu melakukan tabur bunga
di kali yang membentang kota Bekasi ini.
Dalam
pertukaran tawanan, pejuang-pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke
Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat
kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Juang.
Gedung yang tidak jauh dari Pasar Tambun Bekasi ini, juga pernah
dijadikan sebagai Pusat Komando Perjuangan RI pada masa perjuangan
fisik. Gedung ini selalu menjadi sasaran tembak pesawat udara dan meriam
Belanda. Banyak keanehan pada gedung ini. Ketika meriam Belanda
dijatuhkan di atas bangunan tersebut, ternyata meriam itu tidak meledak
dan hanya merusak sebagian kecil bangunan.
Akhir
1947, ketika Belanda menghianati perundingan Linggarjati tanggal 21
Juli, Belanda mengadakan aksi pertama (dikenal sebagai Agresi Militer
Belanda Pertama). Mengingat gedung ini merupakan markas basis
pertahanan, maka tidak mengherankan bila di sekitar gedung ini sering
terjadi pertempuran dan pembantaian yang bertubi-tubi. Bahkan gedung ini
pernah di duduki Belanda/NICA hingga tahun 1949. Namun, gedung yang
sangat mempunyai nilai sejarah dan merupakan kebanggaan mayarakat Bekasi
ini, kembali berhasil direbut oleh pejuang Bekasi pada awal 1950.
Budaya
Tari Topeng Bekasi
Salah
satu teater rakyat yang penyajiannya total dan intim adalah Topeng
Bekasi. Total artinya melibatkan beberapa unsur seni seperti seni musik,
tari, vokal, sastra, dan seni peran. Intim artinya terjalinnya hubungan
yang akrab antara penonton dan pemain ketika pertunjukkan berlangsung.
Tokoh
yang berjasa mengembangkan topeng bekasi adalah Kacrit dan Seli. Kedua
tokoh ini besar andilnya dalam mempopulerkan seni topeng Bekasi.
Bentuk Pertunjukkan topeng Bekasi susunannya sebagai berikut:
- Pemukulan gong sebanyak naktu hari
- tatalu
- Ijab Kabul
- Penyajian tari-tarian
- Penyajian lawakan
- Penyajian lakon cerita
Pertunjukkan
Topeng Bekasi diawali dengan menabuh goong sebanyak naktu (nilai hurup
Sunda untuk menghitung hari baik dan buruk). Misalnya bila pertunjukan
dilakukan senin goong ditabuh empat kali. Selasa tiga kali, rabu 7 kali,
kamis 8 kali, saptu 9 kali, dan minggu 5 kali.
Selanjutnya
penyajian tatalu yang diawali dengan bunyi rebab pada lagu oray-orayan.
Ijab kabul dilakukan pada pertunjukkan topeng dalam acara hajatan
keluarga, tapi jika pertunjukkan dilaksanakan dalam acara hiburan
biasanya diisi dengan sambutan-sambutan dari penyelenggara.
Gb. Tari Topeng Bekasi
Kemudian
ditampilkan tari-tarian, tarian pertama ditampilkan tari topeng
tunggal. Tari topeng tunggal menampilkan tiga karakter. Setiap karakter
digambarkan dengan menggunakan topeng yang berbeda yaitu topeng subadra,
kedok satria ladak dan kedok rahwana. Tarian ini dibawakan oleh penari
wanita. Berikutnya penampilan lipet gandes dengan bodor. Selanjutnya
disajikan pula beberapa tarian seperti enjot-enjotan, kang aji dan
tarian oncom lele.
Selesai
penyajian tari ditampilkan lakonan dengan cerita yang bertemakan
kehidupan sehari-hari dalam keluaraga seperti ngaruju, ngalinter, bodo
pinter, ngabongkak dll. Acara ini bisa disebut ngajantuk.
Kriteria Daerah Rawan Bencana Sosial di Kabupaten Bekasi
· . Sosial Politik.
Kesadaran politik dikalangan masyarakat di Kabupaten Bekasi termasuk
di Kecamatan Tambun Utara sudah ada. Selama berlangsungnya Pemilihan
Umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) relatif tidak pernah
menimbulkan konflik, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi rakyat
berlangsung aman. Namun tidak demikian dalam proses pemilihan kepala
desa, khususnya di Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan,
pelaksanaan pemilihan kepala desa seringkali menimbulkan kerusuhan antar
pendukung. Hal tersebut terkait dengan adanya semacam “bela kampung”
oleh warga masyarakat terhadap calon kepala desa yang didukungnya.
· Sosial Ekonomi
Secara sosial ekonomi, masyarakat di Kabupaten Bekasi khususnya di
Kecamatan Tambun Utara terdiri atas masyarakat kaya (25 %), menengah (25
%), dan masyarakat yang miskin (50 %). Masyarakat miskin di Kecamatan
Tambun utara sebagaimana di tempat-tempat lainnya tercatat sebagai
penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hubungan sosial dari ketiga
lapisan ekonomi diantara masyarakat tersebut kurang berjalan mulus,
yakni masyarakat yang kaya kurang dapat merangkul masyarakat di bawahnya
dalam aktivitas ekonomi, sehingga yang kuat atau kaya dengan yang lemah
atau miskin tampak menonjol.
· Urbanisasi dan Industri
Kabupaten Bekasi merupakan daerah urbanisasi dengan intensitas tinggi,
yang ditandai dengan tingginya penduduk pendatang (temporer) yang
memenuhi ruang wilayah Bekasi. Begitu pula pertumbuhan industri yang
pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan pabrik berskala
nasional, menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri.
· Keragaman Keyakinan.
Dari berbagai pandangan para tokoh yang hadir pada saat dilaksanakan
diskusi kelompok terfokus, terungkap bahwa di beberapa kecamatan
Kabupaten Bekasi terdapat beberapa hal berkaitan dengan keragaman
keyakinan, yaitu :
a. Adanya kelompok Ahli Sunnah Waljamaah (di Desa Sriamur) yang berasal
dari luar dan memiliki perbedaan keyakinan dengan mayoritas umat Islam
di Kabupaten Bekasi.
b. Adanya rumah yang dijadikan tempat peribadatan oleh warga pendatang
di tengah-tengah pemukiman warga yang berbeda keyakinan agama.
c. Terdapat sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum
Komunikasi Sunda Nusantara, yang ingin mendirikan negara sendiri.
5. Kekuatan personil penegak hukum, khususnya petugas Kepolisian yang
belum memadai, khususnya di Kecamatan Tambun Utara. Dengan jumlah
personil 123 orang di Polsek Tambun Utara yang meliputi wilayah kerja di
Kecamatan Tambun Utara dan Tambun Selatan, dengan jumlah penduduk di
dua kecamatan tersebut sekitar 70.000 jiwa, masih jauh dari ideal guna
mengantisipasi jika terjadi kerusuhan di masyarakat. Rasio normal
personil Polsek adalah 1 : 500.
· . Issu yang mendasari terjadinya konflik/bencana sosial di Kabupaten Bekasi.
1. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa sering terjadi benturan
antar pendukung, sehingga menimbulkan ketegangan dan rawan konflik.
2. Pendirian bangunan tempat peribadatan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sehingga menimbulkan potensi konflik.
3. Pengangguran yang cukup tinggi di wilayah dimana terdapat
perusahaan/pabrik yang cukup besar, karena warga masyarakat sekitar
pabrik hanya sebagian kecil yakni sekitar 3 % yang diterima bekerja di
pabrik tersebut.
4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang Indonesia sebagai negara
kesatuan yang berdaulat, sehingga menimbulkan faham ingin mendirikan
negara di atas negara.
5. Banyak pendatang yang masuk ke wilayah Bekasi dengan membawa faham
atau aliran dalam Islam yang tidak sesuai dengan mayoritas umat Islam
pribumi di Bekasi.
6. Banjir tahunan ; terdapat 7 titik rawan banjir dipinggiran sungai
Bekasi, sehingga mengakibatkan konflik antar penduduk berkaitan dengan
tanggul saluran air.
7. Perjudian, penyalahgunaan minuman keras dan narkoba, pencurian, dan
premanisme merupakan masalah sosial yang cukup menonjol terjadi di
wilayah Kabupaten Bekasi.
Jenis konflik yang terjadi di Kabupaten Bekasi.
1.
Bentrokan antar pendukung dalam pemilihan kepala desa, khususnya
desa-desa diwilayah Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan, namun
sifatnya insidental dan tidak meluas menjadi konflik sosial yang
berkepanjangan.
2. Konflik vertikal antara sekelompok orang yang menamakan diri sebagai
Forum Komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
3. Akibat adanya rumah tempat tinggal yang dijadikan tempat kegiatan
peribadatan oleh agama tertentu yang berbeda dengan agama yang dianut
oleh mayoritas penduduk setempat, masyarakat pribumi merasa terganggu
dengan acara-acara peribadatan, sehingga menimbulkan issu akan ada
pengerahan masa.
4. Konflik latent terkait dengan pendirian bangunan tempat peribadatan
yangdipandang oleh masyarakat kurang tepat, sehingga potensi konflik
bernuansa agama cukup tinggi.
5. Perselisihan antar warga yang tinggal disekitar bantaran sungai, yang berfokus pada masalah tanggul saluran air.
6. Konflik latent terkait dengan pengangguran yang tinggi di
tengah-tengah daerah industri/pabrik, sangat potensial menimbulkan
konflik.
Dampak yang ditimbulkan akibat konflik sosial di Kabupaten Bekasi.
1. Dalam pemilihan kepala desa terjadi keresahan di kalangan warga
masyarakat bahwa konflik atau bentrokan antar pendukung calon kepala
desa dapat menimbulkan ketegangan sosial antar warga masyarakat.
2. Beberapa warga masyarakat ada yang terbujuk untuk mengikuti faham
forum komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
3. Keresahan warga masyarakat pribumi sehubungan dengan adanya rumah
tempat tinggal yang dijadikan sebagai tempat acara peribadatan oleh
para pendatang, serta bangunan tempat peribadatan yang dinilai kurang
tepat. Hal tersebut menimbulkan ketegangan sosial antar umat
beragama.
4. Ketegangan sosial antar sesama warga masyarakat ketika terjadi
banjir tahunan terkait dengan masalah tanggul saluran air.
5. Kecemburuan sosial di kalangan masyarakat (penganggur) terhadap
pimpinan perusahaan/pabrik yang lebih banyak mempekerjakan pegawai
pabrik yang berasal dari luar daerah.
6. Keresahan di kalangan warga masyarakat akibat tindak kekerasan dari
perilaku premanisme, pencurian, perjudian dan penyalahgunaan minuman
keras.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi dan mencegah konflik sosial di Kabupaten Bekasi.
1. Guna mengantisipasi bentrokan atau konflik antar pendukung dalam
pemilihan kepala desa di masa-masa mendatang, pihak Pemerintah Kabupaten
Bekasi dan instansi terkait melakukan berbagai upaya baik berupa
penyuluhan kepada masyarakat maupun pembinaan lainnya agar warga
masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di
wilayahnya masing-masing. Demikian pula pihak pemerintahan masing-masing
desa bersama-sama dengan tokoh masyarakat melakukan upaya menjaga
kedamaian agar daerahnya lebih kondusif khususnya dalam pelaksanaan
pemilihan kepala desa, antara lain melalui Forum Silaturahmi, yang
diadakan 2 kali dalam sebulan.
2. Pihak Polres Kabupaten Bekasi telah melakukan tindakan represif
terhadap kelompok atau pengikut Forum Komunikasi Sunda Nusantara, berupa
pemanggilan sekaligus dilakukan upaya penyadaran.
Gb. Polres Kabupaten Bekasi
3. Terkait dengan adanya faham atau aliran keagamaan serta
tempat-tempat peribadatan yang dipandang telah menimbulkan
keresahan masyarakat, pihak Polres selalu menurunkan tim
untuk melakukan invenstigasi guna mengetahui potensi
konflik, sekaligus melakukan upaya pembinaan kerukunan
antar umat beragama.
4. Pihak BPM Kabupaten Bekasi secara terus menerus melakukan
berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi bencana
yang terjadi, baik melalui penyuluhan maupun pertemuan-
pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.
tempat-tempat peribadatan yang dipandang telah menimbulkan
keresahan masyarakat, pihak Polres selalu menurunkan tim
untuk melakukan invenstigasi guna mengetahui potensi
konflik, sekaligus melakukan upaya pembinaan kerukunan
antar umat beragama.
4. Pihak BPM Kabupaten Bekasi secara terus menerus melakukan
berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi bencana
yang terjadi, baik melalui penyuluhan maupun pertemuan-
pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.
5. Berbagai kegiatan masyarakat yang bercirikan adanya
nilai-nilai
kearifan lokal terus dijaga dan ditingkatkan
keberlangsungannya, seperti pengajian rutin yang dilakukan
majelis taklim di masing-masing masjid, memelihara sikap
kegotong- royongan warga masyarakat yang masih ada, serta
mempertahankan kesenian khas Bekasi yaitu Tari Topeng, dan
qasidahan.
6. Terkait dengan maraknya pencurian, serta masalah sosial seperti
perjudian, penyalahgunaan Narkoba, dan premanisme, pihak
Polres Kabupaten Bekasi selalu pro-aktif untuk melakukan
tindakan penertiban
nilai-nilai
kearifan lokal terus dijaga dan ditingkatkan
keberlangsungannya, seperti pengajian rutin yang dilakukan
majelis taklim di masing-masing masjid, memelihara sikap
kegotong- royongan warga masyarakat yang masih ada, serta
mempertahankan kesenian khas Bekasi yaitu Tari Topeng, dan
qasidahan.
6. Terkait dengan maraknya pencurian, serta masalah sosial seperti
perjudian, penyalahgunaan Narkoba, dan premanisme, pihak
Polres Kabupaten Bekasi selalu pro-aktif untuk melakukan
tindakan penertiban