Senin, 28 Juni 2010

ARTI LAMBANG KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT


Berdasarkan Perda No. 12/PD/1962, lambang terbagi dalam 3 bagian, yakni: 


1. BAGIAN ATAS
Dasar berwarna hijau muda, melambangkan daerah ditinjau dari segi geografi adalah (tanah) dataran rendah yang subur, akan suburnya makmur dilambangkan dengan dua untai hasil bumi.
Pertama: sebelah kanan, untaian padi dengan 17 butir padi berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil padi.
Kedua: 8 macam buah-buahan berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil buah-buahan palawija/sayur-mayur, secara tidak langsung juga menghasilkan barang-barang kerajinan tangan dan industry ringan, ternyata dari rangkaian untaian padi maupun buah-buahan.
2. BAGIAN TENGAH
Melambangkan rakyatnya dengan sebilah “golok ujung ke atas” terletak di tengah-tengah kedua antara untaian yang terdiri dari dua bagian :
1.   Gagang berwarna “hitam”, melambangkan ketabahan
2.   Punggung golok berwarna “putih”, melambangkan kesucian
3. BAGIAN BAWAH
Terdiri dari dua bagian, bagian pertama melambangkan keadaan sejarah, sedangkan bagian bagian kedua melambangkan keadaan pemerintahan.
a. Keadaan sejarah
Bagian bawah dari lambang (perisai) digambarkan laut dengan warna gelombang berwarna putih. Lambang “laut” memberikan makna perjuangan, karena laut selalu bergelombang/bergolak. Gelombang laut terdiri dari enam buah yang melambangkan enam zaman yang dialami daerah Bekasi.
Gelombang 1: zaman pemerintahan “Tarumanegara/Purnawarman” (zaman hindu/budha)
Gelombang 2: zaman pemerintahan Negara “Pajajaran”
Gelombang 3: zaman pemerintahan “Jayakarta” Jakarta
Gelombang 4: zaman pemerintahan penjajahan Belanda termasuk masa tanah-tanah partikelir
Gelombang 5: zaman penjajahan pendudukan Jepang
Gelombang 6: masa kemerdekaan.
Garis disekeliling “perisai yang berwarna kuning-mas” melambangkan sejarah perjuangan rakyat Bekasi yang menggambarkan bahwa perjuangan rakyat Bekasi dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme tidak henti-hentinya bersama-sama dengan rakyat daerah-daerah lainnya di Indonesia. Perjuangan rakyat Bekasi yang terkenal gigihnya dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) dimulai pada tahun 1914 di bawah naungan organisasi Serikat Islam (SI) yang masuknya ke daerah Bekasi langsung dibawa oleh Tjokroaminoto.
Kedatangan ajaran SI ke daerah Bekasi disambut dengan baik dan hangat oleh penduduk di daerah ini karena disamping menyebarkan agama islam juga terkenal gigih dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) yang terkenal sebagai penindas dan pemeras rakyat. SI yang berpusat di Kranji I dalam waktu singkat telah dapat membentuk cabang-cabang dan ranting-rantingnya di daerah-daerah seperti: Klender, Babelan, Tambun, Jakarta, Cibarusah dan daerah-daerah lainnya.
Pergerakan Serikat Islam (SI) dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) dimulai di daerah Setu (Kranji Selatan) dimana waktu itu terjadi penyerbuan oleh pengikut Serikat Islam terhadap mandor Tumpang (dirumahnya) yang terkenal sebagai kaki tangan tuan tanah yang paling setia. Kejadian tersebut diikuti pula oleh daerah-daerah lainnya dengan cara mendatangi kaki tangan tuan-tuan tanah untuk menentang diadakannya pajak yang sangat memberatkan.
Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka pihak pemerintah Belanda berupaya untuk menumpas SI dan pengikut-pengikutnya. Pihak pimpinan SI dan orang-orang yang dianggap mencurigakan ditangkap kemudian diasingkan atau dipenjara. Upaya Belanda yan terus menerus akhirnya pada tahun 1924 kekuatan SI mulai melemah. Walaupun secara formal SI mengalami ketidakberdayaan dalam membantu masyarakat, namun secara diam-diam para pimpinan SI Bekasi terus berjuang di bawah tanah bersama-sama dengan golongan lainnya membantu rakyat dalam menghadapi kelicikan para tuan tanah yang berada di bawah lindungan pemerintah colonial.
b. Keadaan Pemerintahannya
Terdapat di bagian tengah yang terdiri dari :
1.   Lajur rangkap berwarna “hitam” yang terbagi dalam dua bagian menunjukkan Pemerintahan Daerah terdiri dari Badan Legislatif dan Badan Eksekutif Daerah
2.   Empak umpak berwarna “coklat” di bawah lajur rangkap, melambangkan 4 kewedanaan, tiap-tiap umpak dibagi dalam beberapa kotak (dibatasi dengan garis tebal berwarna kuning-mas), menandakan banyaknya kecamatan-kecamatan di setiap kewedanaan, kemudian tiap-tiap kotak dibagi lagi beberapa kotak kecil (dibatasi dengan garis-garis berwarna putih) menunjukkan banyaknya desa-desa. Dengan uraian sebagai berikut :
            Lajur 1: Kewedanaan Bekasi
            Kotak 1: Kecamatan Bekasi dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Babelan dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cilincing dengan 3 kotak kecil = 3 Desa
            Kotak 4: Kecamatan Pondok Gede dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Lajur 2: Kewedanaan Tambun
            Kotak 1: Kecamatan Tambun dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Cibitung dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Setu dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Lajur 3: Kewedanaan Cikarang
            Kotak 1: Kecamatan Cikarang dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Lemah Abang dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cibarusah dengan 11 kotak kecil = 11 Desa
            Lajur 4: Kewedanaan Serengseng
            Kotak 1: Kecamatan Sukatani dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Pabayuran dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cabangbungin dengan 5 kotak kecil = 5 Desa
Di bawah perisai tertulis sehelai pita berwarna yang melambai pada kedua ujungnya, pada pita yang berwarna kuning-mas itu tertulis dalam bahasa “Kawi” yang berbunyi :
SWATANTRA WIBAWA MUKTI”
Swatantra artinya Daerah yang mengurus rumah tangga sendiri
Wibawa artinya Pengaruh
Mukti artinya Jaya, Makmur
Dengan jiwa menuju pembentukan daerah otonom yang seluas-luasnya untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Dasar-dasar filosofi di atas menjadi landasan terbentuknya lambing Kabupaten Bekasi. Lambing ini dipilih oleh Daerah Tingkat II Bekasi setelah diberlakukannya Undang-undang No. 14/1950 serta disusul kemudian olah adanya Undang-undang No. 22/1948 jo Undang-undang No. 1/1957 dan penetapan Presiden no. 6/1959 (disempurnakan) dan penetapan Presiden no. 5/1960.
Ukuran lambang ditentukan dengan ukuran global diambil dari ukuran luas Daerah Tingkat II Bekasi dari ujung yang paling barat hingga ujung paling timur panjangnya ± 43 Km dari ujung utara sampai ujung paling selatan ± 62,5 Km atau berbanding antara 43 : 62,5 atau ± berbanding 15 : 21.

Kata Bank Dunia : "Defisit anggaran RI meleset dari target"


target 2%, realisasi 1%..... defisit 1%
nih penjelasannya :
Bank Dunia memperkirakan defisit APBN-P 2010 yang ditargetkan pemerintah 2,1% hanya akan terealisasi 1%, salah satunya karena pertimbangan rendahnya daya serap belanja pemerintah.

Laporan Indonesia Economic Quarterly yang disusun Bank Dunia menyebutkan faktor utama realisasi defisit tahun ini akan sangat rendah adalah penerimaan negara yang diperkirakan akan lebih tinggi dan penyerapan belanja yang masih rendah.

Belanja pemerintah yang lebih lemah telah terlihat pada kuartal I/2010 dan tampaknya akan berlanjut sepanjang tahun, meskipun program-program pembangunan dan inti pemerintah akan meningkatkan porsi keseluruhan belanja.

Dengan asumsi pertumbuhan PDB nominal yang lebih cepat dan lebih tingginya harga minyak, maka penerimaan akan terdongkrak. "Ditambah dengan lemahnya penyerapan kuartal I yang diperkirakan berlanjut sepanjang tahun, defisit diperkirakan hanya 1% dari PDB dan kemudian makin kecil ke 0,4% PDB pada 2011," tulis laporan itu yang dikutip hari ini.

Menurut laporan tersebut, tingkat belanja yang sedikit lebih rendah pada kuartal I/2010 dan perbedaan dalam asumsi harga minyak menunjukkan bahwa realisasi belanja pada 2010 tampaknya akan lebih rendah dari target. "Belanja negara kami perkirakan akan terserap 95% hingga akhir tahun," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Shubham Chaudhuri.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, per akhir kuartal I atau akhir Maret 2010, pemerintah hanya membelanjakan...

Senin, 21 Juni 2010

sikap yang baik dari seorang "kuli" di pemerintahan

Beberapa tahun yang lalu, saat saya melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, saya sedang menanti di ruang tunggu bandara ketika saya membaca sebuah puisi yang dimuat di sebuah majalan.
Saya percaya, bahwa secara keseluruhan puisi ini merangkum peranan kita dalam mencapai masa depan yang sukses.
SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
Bram Ibrahim Gitoooooo loooooooooh.......wkwkwkwkwkww

STOP DREAMING no GOOd tetep mimpi setinggi-tingginya ya ....!!!


Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

Rabu, 16 Juni 2010

kocak dikit buwat anak-anak kantor Kecamatan Tambun Selatan

Mobil terenak di dunia
Jo: Ko, aku mau kasih tebakan ama km..
Koko: tebakan ap?
Jo: Mobil apa yg paling enak di dunia???
Koko: Mobil Jaguar dunk......
Jo: salahhhh...
Koko: jadi apaan?
Jo: ISUZU PANTHER :
Koko: koQ gitu???
Jo: kan ISEP SUSU PANTAT MUTER-MUTER!!!

Kamis, 27 Mei 2010

Touring Ke Cisolok Sukabumi.........south beach


terhalang_truckAkhir Pekan kemarin (9 mei 2009) saya memilih untuk riding bersama rekan-rekan HTML ke Pelabuhan Ratu. Acara ini merupakan Pamungkas dari rentetan acara Safety Riding Course bagi Member baru HTML Region Bogor. Awalnya saya berencana pakai si marun V-Ixion, Tapi akhirnya saya Pilih Si Ijo Ninja 250R. Tikum (titik Kumpul) Disepakati di daerah Taman Kencana Bogor. Mengingat jumlahnya yang sudah melebihi angka 10 Rombongan dibagi menjadi 2 klotur (kelompok turing), saya berada di Klotur Terakhir
Bgr_plbRatu_GoogleEarth_tra
Bogor-Cikidang memang biasa menjadi tujuan Favorit untuk short trip riding, bahkan kali ini kami berencana untuk pulang-pergi dalam sehari (tek-tok) cigombong1Jalur yang dipakai untuk menghindari kemacetan disekitar ciawi kami memilih Bogor-Cipaku-cigombong-cibadak-cikidang-pelabuhan ratu-cisolok. Perjalanan cukup Nyaman, Saya di tempatkan di belakang sebelum sweaper . . . . Masuk batu-tulis menuju cipaku sekitar 500 meter jalan rusak parah, sepertinya dikarenakan drainase yang jelek, air got ngalir di jalan :( Tapi selebihnya Mulus terus sampai Cigombong. Lepas Cigombong saya minta berhenti sebentar kepada rombongan untuk mengencangkan BraketGPS  Garmin Yang agak kendor.

_______________cibadak
:roll:   near cigombong
_______________________________________________


Jalan Raya Sukabumi setelah Cigombong relatif lancar, kemacetan hanya terjadi di Pasar, selebihnya mulus. Masuk cikidang Kami Rehat sejenak di sebuah kedai kopi di tengah perkebunan teh( atau kelapa sawit yah? ), sambil sedikit evaluasi. Disana bertemu dengan Klotur 1. rehat_cikidangSaya pikir keputusan rehat ini cukup bijak karena setelah itu track Cikidang-pelabuhan Ratu yang berjarak tempuh 40 km dipenuhi kelokan tajam dan sempit, bahkan di bumbui oleh turunan dan tanjakan terjal, kondisi jalan lumayan baik. Sampai di Pelabuhan Ratu Rombongan bablas langsung ke Cisolok sekitar 5 km sebelah barat Pelabuhan ratu. Di sanalah Tujuan Akhir Touring ini.
Motor_kami
evaluasi_GRCDi Cisolok, setelah makan siang rombongan mengikuti Evaluasi kegiatan GRC yang di ulas Oleh Bro Agil, perwakilan HTML Bogor di Team HSRT ( HTML Safety Riding Team). Dalam diskusi dibahas seluruh kejadian yang terjadi saat perjalanan pergi sebagai pembelajaran bagi member baru HTML Bogor. Disana pulalah secara resmi Kegiatan SRC-GRC HTML Kopyah Bogor Ditutup. Setelah itu acara bebas, saya sendiri memilih bermain bola di pantai bersama brader HTML lain
maen_bola

Perjalanan ke Sukabumi Cisolok

Cisolok-Pelabuhan Ratu

Dalam perjalanan jurnalistik di pedalaman Banten tengah-selatan, kami memilih kembali ke Jakarta melalui pantai selatan Cisolok- Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi. Dari Bayah, Kabupaten Lebak, kami mengambil jalan ke arah Cisolok. Jalan dari Bayah ke Cisolok sudah diaspal hotmix mulus.

Yang perlu diperhatikan jika Anda membawa kendaraan sendiri, ingatlah banyak kelokan tajam dengan turunan dan tanjakan yang jaraknya singkat.Kami menembus hutan di Desa Cilonggran, desa paling ujung perbatasan antara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi. Usahakan Anda sudah mahir mengemudikan kendaraan karena menyetir di jalan ini, dibutuhkan ketrampilan lebih. Baru jarak 100-200 meter, jalan langsung berkelok ke kiri atau ke kanan, menanjak atau menurun.

Begitulah seterusnya, sampai kami tiba di gapura selamat datang di Provinsi Jawa Barat. Inilah wilayah Kecamatan Cisolok di Kabupaten Sukabumi.
Kami sempat berhenti sejenak mengagumi keindahan alam saat di puncak bukit, terlihat pantai selatan Sukabumi. Waw, sungguh luar biasa.
Tak berapa lama, mulai terlihat restoran, vila, resor dan hotel di sepanjang pantai selatan Cisolok. Kami singgah di Restoran Kuda Laut Resor. Restoran resor ini dibangun sejak 10 tahun silam, milik seorang WN Belanda yang sudah lama bermukim di Indonesia. Kolam renang dibuat tak jauh dari pantai pribadi itu. Di sini, kami menikmati spaghetti dan sop ikan. Hidangan berselera internasional dengan harga hotel berbintang lima di Jakarta.
Dalam perjalanan ke arah Pelabuhan Ratu, kami mencari penginapan. Kami bermalam satu malam di Hotel dan Resor Bayu Amrta, yang letaknya di lembah dan tepi pantai. Kami memilih resor yang terasnya langsung melihat panorama dan mendengar deburan ombak pantai laut selatan. Hotel ini hotel lama, dan pernah dimiliki Bung Karno. Perawatannya tidak terlalu baik. Tapi karena lokasinya strategis, penginapan ini tetap penuh. Seperti kami, banyak tamu mencari dan membeli suasana.
Kami sempat singgah di Inna Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu. Hotel yang dibangun atas keinginan Presiden pertama Soekarno itu, sebetulnya seumur dengan Hotel Indonesia(HI) di Jakarta. HI sekarang sudah berubah menjadi hotel mewah, Grand Indonesia, yang dimiliki Grup Djarum dan Grup Wings. Tapi Inna Samudera Beach di Sukabumi menunggu waktu kolaps. Aku agak kaget ketika pegawai hotel itu mengatakan bahwa hotel bersejarah itu menunggu kebangkrutan. Sayang sekali. Sebab pada zamannya, Samudera Beach adalah hotel megah yang dimiliki Indonesia, selain HI.

Kalau benar Samudera Beach menunggu waktu kolaps, hotel itu perlu diselamatkan. Aku jadi ingat Hotel Manila di Filipina, yang memiliki suite bernama Jenderal Douglas Mc Arthur, panglima perang AS dalam Perang Dunia II. Mengapa kita hanya dapat membangun tapi tak mampu merawat, melestarikan warisan sejarah?
Perjalanan dari Bayah di Lebak menuju Cisolok dan Pelabuhan Ratu di Sukabumi ini juga menyisakan pertanyaan dalam diriku: mengapa pantai selatan Banten masih tertinggal sementara pantai selatan Jawa Barat sudah "hidup"?
Subscribe to: Post Comments (A