Sejarah Kabupaten Bekasi
Dalam
catatan sejarah, nama "Bekasi" memiliki arti dan nilai sejarah yang
khas. Menurut Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa
Kuno - Asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal dari kata
Chandrabhaga. Chandra berarti "bulan" (dalam bahasa Jawa Kuno, sama
dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti "bagian". Jadi, secara etimologis
kata Chandrabhaga berarti bagian dari bulan.
Kata
Chandrabhaga berubah menjadi Bhagasasi yang pengucapannya sering
disingkat menjadi Bhagasi. Kata Bhagasi ini dalam pelafalan bahasa
Belanda seringkali ditulis "Bacassie" kemudian berubah menjadi Bekasi
hingga kini. Bekasi dikenal sebagai "Bumi Patriot", yakni sebuah daerah
yang dijaga oleh para pembela tanah air. Mereka berjuang disini sampai
titik darah penghabisan untuk mempertahankan negeri tercinta dan merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah. Ballada kepahlawanan tersebut
tertulis dengan jelas dalam setiap bait guratan puisi heroik Pujangga
Besar Chairil Anwar yang berjudul "Krawang - Bekasi". Kini, Kabupaten
Bekasi di usianya yang ke-57 tahun, banyak perubahan yang telah terjadi
dari masa ke masa.
Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan
dibentuknya "Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi,
M. Hasibuan, KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang
menentang keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali
Negara Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di Alun-alun
Bekasi yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada
tanggal 17 Pebruari 1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang
berbunyi :
(1) Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia,
(2) Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia,
(3) Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain Pemerintahan Republik Indonesia,
(4) Menuntut kepada Pemerintah agar nama
Kabupaten
Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Upaya para pemimpin
Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai
pihak terus dilakukan. Diantaranya mendekati para pemimpin Masjumi,
tokoh militer Mayor Lukas Kustaryo dan Moh. Moefreini Mukmin) di
Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali antara bulan Pebruari sampai
dengan bulan Juni 1950 hingga akhirnya setelah dibicarakan dengan DPR
RIS, dan Mohammad Hatta menyetujuim penggantian nama "Kabupaten
Jatinegara" menjadi "Kabupaten Bekasi ". Persetujuan pembentukan
Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang No.
14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan
tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya
pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda Bekasi semula dipusatkan di
Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta) dipindahkan
ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi yang terletak diBekasi
Kaum JI. Jr. H. Juanda.
Geografis.
Secara geografis Kabupaten Bekasi berada diantara :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Bogor
- Sebelah Barat : berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah 1.484,37 Km
Gb. Peta wilayah Kabupaten Bekasi
· Jumlah penduduk
hingga tahun 2007 sebanyak 2,7 juta jiwa, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi
sebesar 6465 jiwa/Km.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No: 33 Tahun 2001 dengan
memperhatikan Visi Pembangunan Nasional dan Visi Provinsi Jawa Barat,
Visi Kabupaten Bekasi adalah : “Manusia Unggul yang Agamis berbasis
Agribisbis dan Industri Berkelanjutan”
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter, dan bener
2. Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah, DPRD, dan Masyarakat.
3. Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis, dan agamis
4. Memberdayakan usaha kecil, menengah, dan besar yang berbasis pada ekonomi kerakyatan
5. Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban
6. Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara terpadu
7. Mengharmonisasikan tata ruang yang berbasis kepedulian terhadap lingkungan.