Senin, 28 Juni 2010

VISI MISI


Visi Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 33 Tahun 2001, dengan memperhatikan Visi Pembangunan Nasional dan Visi Provinsi Jawa Barat, Visi Kabupaten Bekasi adalah:
“Manusia Unggul yang Agamis berbasis Agribisnis dan Industri berkelanjutan.”
Visi Kabupaten Bekasi tersebut terdiri atas 7 (tujuh) misi yaitu :
1.      Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter dan bener;
2.      Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat;
3.      Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis dan agamis;
4.      Memberdayakan usaha kecil, menengah dan besar yang berbasis pada ekonomi kerakyatan;
5.      Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban;
6.      Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara terpadu;
7.      Mengharmoniskan tata ruang yang berbasis kepedulian terhadap lingkungan.
Visi tersebut mengakomodasikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Masyarakat Kabupaten Bekasi sebagai subyek utama, disertai dengan dimensi yang komprehensif (spiritual, emosional, fisik, intelektual) dan tujuan pembangunan yang jelas.
2. Keseimbangan struktural, antara sektor primer dan sekunder, kekuatan ekonomi pada daya saing, pemerataan ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
3. Agribisnis, industri kecil dan industri besar secara sinergis menjadi sektor basis, artinya kedua sektor menjadi penggerak utama (primer mover) pembangunan ekonomi.
4. Berkelanjutan sebagai arah perubahan atau arah pembangunan yang akan dituju, arah tersebut meliputi :
a. Kelestarian ekosistem untuk menunjang kehidupan yang sehat berupa kebutuhan udara bersih, air bersih dan bebas dari bahan beracun berbahaya. Dengan demikian kegiatan industri dan agribisnis harus mengurangi dan mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkannya;
b. Pembangunan yang berkeadilan antarkelompok masyarakat, antarwaktu (generasi sekarang dan yang akan datang) dan antarwilayah (wilayah kota dan desa);
c. Pemberdayaan masyarakat (empowering), terutama kelompok masyarakat marjinal dan kelompok masyarakat miskin (poorest of the poor), yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan wanita;
d.    Memberdayakan lembaga masyarakat sehingga mampu berpartisipasi dalam pembangunan.
 Visi Bupati Bekasi
Proses perencanaan dan implementasi arah kebijakan dan strategi program harus sejalan dengan visi Bupati Bekasi yaitu:
Terwujudnya masyarakat sejahtera melalui pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, Agribisnis dan Industri berkelanjutan serta ramah lingkungan”dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Visi Bupati tersebut sudah sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Bekasi yang memperhatikan masukan/aspirasi semua elemen masyarakat.
Terdapat lima kata kunci dalam visi kabupaten Bekasi di atas, yakni :
1.      Masyarakat sejahtera
2.      Pembangunan SDM
3.      Pengembangan agribisnis
4.      Industri berkelanjutan
5.      Ramah lingkungan
Visi tersebut merupakan harapan, cita-cita, tujuan dan gambaran kondisi yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan, yakni terwujudnya masyarakat kabupaten Bekasi yang cerdas (spiritual, emosional, intelektual), sehat dan berdaya secara ekonomi berlandaskan nilai-nilai relijius (spiritual) dan budaya yang positif di tengah lingkungan masyarakat yang demokratis dan dalam wilayah yang tertib, rapi, dan bersih.
Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas adalah SDM yang memiliki keunggulan di bidang-bidang yang dibutuhkan untuk membangun kabupaten Bekasi, mempunyai etos kerja tinggi dan moralitas yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. SDM masyarakat diarahkan agar memiliki kemampuan mengelola terutama agribisnis dan industri di berbagai sektornya. Sedangkan SDM birokrasi diarahkan pada kemampuan mengelola pemerintahan secara profesional.
Selanjutnya Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas meliputi juga SDM yang agamis, yaitu SDM yang memiliki landasan pemahaman nilai-nilai agama yang kuat, serta dapat mengimplementasikan dalam aktivitas kehidupannya, baik di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan tempat kerjanya. Agamis dimaksudkan sebagai upaya pembentukan karakter dan jatidiri pemerintah dan masyarakat kabupaten Bekasi yang baik, jujur, dan taat beragama, sebagai prinsip reformasi dan perubahan paradigma pembangunan.
Pembangunan agribisnis menjadi salah satu sektor unggulan karena sektor ini telah menjadi kegiatan ekonomi rakyat, selain memang potensi kabupaten Bekasi di bidang pertanian cukup besar. Pembangunan dan pengembangan agribisnis akan diarahkan untuk menciptakan berbagai keunggulan dalam berbagai aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, sehingga akhirnya kabupaten Bekasi memiliki keunggulan kompetitif.
Industri berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah industri yang selalu mengintegrasikan berbagai kebijakan lokal, nasional, maupun internasional dan juga memperhatikan aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan berbagai aspek pendukung yang lainnya, dibingkai oleh Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi sebagai acuannya.
Good Governance yang dimaksud adalah penyelenggaraan (tata kelola) sistem pemerintahan yang baik, berlandaskan pada peraturan yang berlaku dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, Good Governance adalah normalisasi penyelenggaraan sistem pemerintahan sehingga seluruh aparat pemerintah daerah menunaikan tugas dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. Good Governance dilakukan terhadap setiap aspek kegiatan pemerintahan mulai dari perencanaan, proses, hingga kegiatan evaluasi.
Misi
Untuk mewujudkan Visi Bupati Bekasi lima tahun ke depan, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dalam aspek pengetahuan dan teknologi (Iptek), dan Iman dan Takwa (Imtak).
Secara umum, keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh kualitas pendidikan, kesehatan, dan spiritualitas. Keunggulan pendidikan tercermin dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai, sedangkan keunggulan spiritual tercermin dari keimanan dan ketaqwaan, termasuk emosional. Meningkatkan kualitas SDM, berarti juga meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pembinaan pemuda dan olah raga, serta meningkatkan kesejahteraan perempuan dan keluarga.
2.  Mewujudkan  institusi   pemeritahan   daerah   yang   profesional,  berwibawa,  amanah,  transparan dan akuntabel.
Pengertian institusi pemerintahan daerah yang profesional mengarah pada bagaimana menerapkan the right man on the right place. Hal ini didukung oleh sistim organisasi yang efektif dengan sasaran yang terukur. Institusi pemerintahan yang berwibawa mengarah pada bagaimana hukum dan perundang-undangan dijadikan sebagai landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Amanah berarti penyelenggaraan pemerintahan dengan penuh tanggung jawab. Transparan berarti penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis dan terbuka. Sedangkan akuntabel terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai hukum yang berlaku.
3.   Mewujudkan masyarakat yang demokratis, produktif, dan partisipatif dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang memahami diri dan lingkungannya, termasuk memiliki tingkat empati yang tinggi sehingga mampu memahami orang lain, saling menghargai, dan saling menghormati. Produktif dan partisipatif merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam membangun Kabupaten Bekasi. Masyarakat yang demokratis, produktif, dan partisipatif diwujudkan melalui misi ini dengan menjadikan nilai-nilai moral sebagai filter.
4. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat positif masyarakat guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Nilai-nilai budaya dan adat istiadat merupakan sesuatu yang berharga bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang paling melekat di masyarakat adalah nilai-nilai kepahlawanan, terutama yang telah ditanamkan oleh pejuang kemerdekaan putra Bekasi asli, yaitu K.H. Noer Ali (sekarang nama jalan di Kalimalang Kota Bekasi). Maka wajar saja apabila Bekasi pernah mempunyai motto sebagai kota patriot. Nilai-nilai heroisme tersebut perlu digali kembali sehingga tertanam di dalam jiwa setiap warga Kabupaten Bekasi dan menjadi bagian dari landasan emosional dalam menyelenggarakan pembangunan berkelanjutan.
5.   Meningkatkan kualitas petani serta kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
Kualitas dan kuantitas pertanian sangat dipengaruhi oleh kualitas petani. Sementara untuk meningkatkan kualitas petani pemerintah daerah perlu memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung seperti pembinaan keterampilan dan teknologi pertanian. Peningkatan kualitas petani ini sangat penting dalam rangka pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam untuk revitalisasi agrobisnis.
6. Mewujudkan iklim investasi dan berusaha yang kondusif berlandaskan nilai-nilai keadilan bagi masyarakat.
Iklim investasi dan berusaha yang kondusif berarti adanya kemudahan dalam melakukan investasi dan usaha, baik investor besar maupun kecil, domestik maupun mancanegara, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai keadilan bagi masyarakat. Hal ini misalnya dapat dilakukan melalui kebijakan publik yang terkait dengan perizinan.
7. Menciptakan industri berwawasan lingkungan yang mampu mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
Industri berwawasan lingkungan yang dimaksud adalah sebagaimana yang terdapat pada visi Bupati/Wakil Bupati. Sebagai daerah yang memiliki banyak industri, dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Bekasi perlu menyertakan aspek lingkungan sebagai dampak dari industri itu sendiri, mulai dari perencanaan sampai pemanfatannya. Namun demikian, industri yang ada selain harus berwawasan lingkungan, juga mampu mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
8.   Mengembangkan sistem infrastruktur yang handal, terpadu dan efisien.
Faktor pendukung utama dari pembangunan adalah tersedianya sistem infrastruktur yang handal, terpadu dan efisien. Infrastruktur yang handal artinya tepat guna dan berdaya guna. Terpadu mengarah pada pengertian terintegrasi dengan faktor pendukung lainnya, dan efisien artinya sesuai kebutuhan.
Meningkatkan peran sektor jasa dan perdagangan untuk menunjang agribisnis dan industri. Upaya-upaya seperti peningkatan kualitas dan aksesibilitas jasa dan perdagangan, meningkatkan kegiatan ecotourism, agrowisata dan wisata industri, dapat menunjang agribisnis dan industri. Artinya, pemerintah Kabupaten Bekasi tidak hanya memikirkan pengembangan agrobisnis itu sendiri, tetapi juga menjangkau aspek pasar melalui peningkatan aksesibilitas jasa dan perdagangan. Hal ini semakin terasa penting mengingat wilayah Kabupaten Bekasi yang cukup

ARTI LAMBANG KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT


Berdasarkan Perda No. 12/PD/1962, lambang terbagi dalam 3 bagian, yakni: 


1. BAGIAN ATAS
Dasar berwarna hijau muda, melambangkan daerah ditinjau dari segi geografi adalah (tanah) dataran rendah yang subur, akan suburnya makmur dilambangkan dengan dua untai hasil bumi.
Pertama: sebelah kanan, untaian padi dengan 17 butir padi berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil padi.
Kedua: 8 macam buah-buahan berwarna kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil buah-buahan palawija/sayur-mayur, secara tidak langsung juga menghasilkan barang-barang kerajinan tangan dan industry ringan, ternyata dari rangkaian untaian padi maupun buah-buahan.
2. BAGIAN TENGAH
Melambangkan rakyatnya dengan sebilah “golok ujung ke atas” terletak di tengah-tengah kedua antara untaian yang terdiri dari dua bagian :
1.   Gagang berwarna “hitam”, melambangkan ketabahan
2.   Punggung golok berwarna “putih”, melambangkan kesucian
3. BAGIAN BAWAH
Terdiri dari dua bagian, bagian pertama melambangkan keadaan sejarah, sedangkan bagian bagian kedua melambangkan keadaan pemerintahan.
a. Keadaan sejarah
Bagian bawah dari lambang (perisai) digambarkan laut dengan warna gelombang berwarna putih. Lambang “laut” memberikan makna perjuangan, karena laut selalu bergelombang/bergolak. Gelombang laut terdiri dari enam buah yang melambangkan enam zaman yang dialami daerah Bekasi.
Gelombang 1: zaman pemerintahan “Tarumanegara/Purnawarman” (zaman hindu/budha)
Gelombang 2: zaman pemerintahan Negara “Pajajaran”
Gelombang 3: zaman pemerintahan “Jayakarta” Jakarta
Gelombang 4: zaman pemerintahan penjajahan Belanda termasuk masa tanah-tanah partikelir
Gelombang 5: zaman penjajahan pendudukan Jepang
Gelombang 6: masa kemerdekaan.
Garis disekeliling “perisai yang berwarna kuning-mas” melambangkan sejarah perjuangan rakyat Bekasi yang menggambarkan bahwa perjuangan rakyat Bekasi dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme tidak henti-hentinya bersama-sama dengan rakyat daerah-daerah lainnya di Indonesia. Perjuangan rakyat Bekasi yang terkenal gigihnya dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) dimulai pada tahun 1914 di bawah naungan organisasi Serikat Islam (SI) yang masuknya ke daerah Bekasi langsung dibawa oleh Tjokroaminoto.
Kedatangan ajaran SI ke daerah Bekasi disambut dengan baik dan hangat oleh penduduk di daerah ini karena disamping menyebarkan agama islam juga terkenal gigih dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) yang terkenal sebagai penindas dan pemeras rakyat. SI yang berpusat di Kranji I dalam waktu singkat telah dapat membentuk cabang-cabang dan ranting-rantingnya di daerah-daerah seperti: Klender, Babelan, Tambun, Jakarta, Cibarusah dan daerah-daerah lainnya.
Pergerakan Serikat Islam (SI) dalam menentang kolonialisme dan kapitalisme (tuan-tuan tanah) dimulai di daerah Setu (Kranji Selatan) dimana waktu itu terjadi penyerbuan oleh pengikut Serikat Islam terhadap mandor Tumpang (dirumahnya) yang terkenal sebagai kaki tangan tuan tanah yang paling setia. Kejadian tersebut diikuti pula oleh daerah-daerah lainnya dengan cara mendatangi kaki tangan tuan-tuan tanah untuk menentang diadakannya pajak yang sangat memberatkan.
Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka pihak pemerintah Belanda berupaya untuk menumpas SI dan pengikut-pengikutnya. Pihak pimpinan SI dan orang-orang yang dianggap mencurigakan ditangkap kemudian diasingkan atau dipenjara. Upaya Belanda yan terus menerus akhirnya pada tahun 1924 kekuatan SI mulai melemah. Walaupun secara formal SI mengalami ketidakberdayaan dalam membantu masyarakat, namun secara diam-diam para pimpinan SI Bekasi terus berjuang di bawah tanah bersama-sama dengan golongan lainnya membantu rakyat dalam menghadapi kelicikan para tuan tanah yang berada di bawah lindungan pemerintah colonial.
b. Keadaan Pemerintahannya
Terdapat di bagian tengah yang terdiri dari :
1.   Lajur rangkap berwarna “hitam” yang terbagi dalam dua bagian menunjukkan Pemerintahan Daerah terdiri dari Badan Legislatif dan Badan Eksekutif Daerah
2.   Empak umpak berwarna “coklat” di bawah lajur rangkap, melambangkan 4 kewedanaan, tiap-tiap umpak dibagi dalam beberapa kotak (dibatasi dengan garis tebal berwarna kuning-mas), menandakan banyaknya kecamatan-kecamatan di setiap kewedanaan, kemudian tiap-tiap kotak dibagi lagi beberapa kotak kecil (dibatasi dengan garis-garis berwarna putih) menunjukkan banyaknya desa-desa. Dengan uraian sebagai berikut :
            Lajur 1: Kewedanaan Bekasi
            Kotak 1: Kecamatan Bekasi dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Babelan dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cilincing dengan 3 kotak kecil = 3 Desa
            Kotak 4: Kecamatan Pondok Gede dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Lajur 2: Kewedanaan Tambun
            Kotak 1: Kecamatan Tambun dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Cibitung dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Setu dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Lajur 3: Kewedanaan Cikarang
            Kotak 1: Kecamatan Cikarang dengan 7 kotak kecil = 7 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Lemah Abang dengan 8 kotak kecil = 8 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cibarusah dengan 11 kotak kecil = 11 Desa
            Lajur 4: Kewedanaan Serengseng
            Kotak 1: Kecamatan Sukatani dengan 9 kotak kecil = 9 Desa
            Kotak 2: Kecamatan Pabayuran dengan 6 kotak kecil = 6 Desa
            Kotak 3: Kecamatan Cabangbungin dengan 5 kotak kecil = 5 Desa
Di bawah perisai tertulis sehelai pita berwarna yang melambai pada kedua ujungnya, pada pita yang berwarna kuning-mas itu tertulis dalam bahasa “Kawi” yang berbunyi :
SWATANTRA WIBAWA MUKTI”
Swatantra artinya Daerah yang mengurus rumah tangga sendiri
Wibawa artinya Pengaruh
Mukti artinya Jaya, Makmur
Dengan jiwa menuju pembentukan daerah otonom yang seluas-luasnya untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Dasar-dasar filosofi di atas menjadi landasan terbentuknya lambing Kabupaten Bekasi. Lambing ini dipilih oleh Daerah Tingkat II Bekasi setelah diberlakukannya Undang-undang No. 14/1950 serta disusul kemudian olah adanya Undang-undang No. 22/1948 jo Undang-undang No. 1/1957 dan penetapan Presiden no. 6/1959 (disempurnakan) dan penetapan Presiden no. 5/1960.
Ukuran lambang ditentukan dengan ukuran global diambil dari ukuran luas Daerah Tingkat II Bekasi dari ujung yang paling barat hingga ujung paling timur panjangnya ± 43 Km dari ujung utara sampai ujung paling selatan ± 62,5 Km atau berbanding antara 43 : 62,5 atau ± berbanding 15 : 21.

Kata Bank Dunia : "Defisit anggaran RI meleset dari target"


target 2%, realisasi 1%..... defisit 1%
nih penjelasannya :
Bank Dunia memperkirakan defisit APBN-P 2010 yang ditargetkan pemerintah 2,1% hanya akan terealisasi 1%, salah satunya karena pertimbangan rendahnya daya serap belanja pemerintah.

Laporan Indonesia Economic Quarterly yang disusun Bank Dunia menyebutkan faktor utama realisasi defisit tahun ini akan sangat rendah adalah penerimaan negara yang diperkirakan akan lebih tinggi dan penyerapan belanja yang masih rendah.

Belanja pemerintah yang lebih lemah telah terlihat pada kuartal I/2010 dan tampaknya akan berlanjut sepanjang tahun, meskipun program-program pembangunan dan inti pemerintah akan meningkatkan porsi keseluruhan belanja.

Dengan asumsi pertumbuhan PDB nominal yang lebih cepat dan lebih tingginya harga minyak, maka penerimaan akan terdongkrak. "Ditambah dengan lemahnya penyerapan kuartal I yang diperkirakan berlanjut sepanjang tahun, defisit diperkirakan hanya 1% dari PDB dan kemudian makin kecil ke 0,4% PDB pada 2011," tulis laporan itu yang dikutip hari ini.

Menurut laporan tersebut, tingkat belanja yang sedikit lebih rendah pada kuartal I/2010 dan perbedaan dalam asumsi harga minyak menunjukkan bahwa realisasi belanja pada 2010 tampaknya akan lebih rendah dari target. "Belanja negara kami perkirakan akan terserap 95% hingga akhir tahun," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Shubham Chaudhuri.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, per akhir kuartal I atau akhir Maret 2010, pemerintah hanya membelanjakan...

Senin, 21 Juni 2010

sikap yang baik dari seorang "kuli" di pemerintahan

Beberapa tahun yang lalu, saat saya melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, saya sedang menanti di ruang tunggu bandara ketika saya membaca sebuah puisi yang dimuat di sebuah majalan.
Saya percaya, bahwa secara keseluruhan puisi ini merangkum peranan kita dalam mencapai masa depan yang sukses.
SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
Bram Ibrahim Gitoooooo loooooooooh.......wkwkwkwkwkww

STOP DREAMING no GOOd tetep mimpi setinggi-tingginya ya ....!!!


Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

Rabu, 16 Juni 2010

kocak dikit buwat anak-anak kantor Kecamatan Tambun Selatan

Mobil terenak di dunia
Jo: Ko, aku mau kasih tebakan ama km..
Koko: tebakan ap?
Jo: Mobil apa yg paling enak di dunia???
Koko: Mobil Jaguar dunk......
Jo: salahhhh...
Koko: jadi apaan?
Jo: ISUZU PANTHER :
Koko: koQ gitu???
Jo: kan ISEP SUSU PANTAT MUTER-MUTER!!!